Jualan Saham, Produsen 'Cap Tikus' Minuman Keras Asal Sulut Melantai di Bursa Efek Indonesia
Produsen minuman keras tradisonal asal Minahasa Sulawesi Utara PT Jobubu Jarum Minahasa akhirnya berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Produsen minuman keras tradisonal asal Minahasa Sulawesi Utara PT Jobubu Jarum Minahasa akhirnya berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk menjadi salah satu anggota BEI dengan kode nama BEER.
BEER resmi melantai dan menjual saham pertamanya pada Jumat (6/1/2023).
Baca juga: IHSG Anjlok, Simak Deretan Saham Big Caps dengan Valuasi Murah
Dikutip dari IDXChannel, produsen minuman beralkohol (minol) dengan merek Cap Tikus akan melepaskan sebanyak-banyaknya 800 juta saham dan membidik dana segar sebesar Rp176 miliar.
BEER memiliki tiga produk unggulan yakni Capt Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Spark.
Selain PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk, BEI juga menerima kehadiran tiga emiten lainnya.
Tiga perusahaan tersebut adalah PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), dan PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE).
Dikutip dari Kompas.com, keempat emiten itu berasal dari tiga sektor yang berbeda, yakni minuman, teknologi, dan properti.
Berikut profil dari keempat pendatang baru tersebut:
1. Jobubu Jarum Minahasa (BEER)
Jobubu Jarum Minahasa merupakan produsen minuman beralkohol dengan produk andalannya Cap Tikus 1978.
Perusahaan yang bermarkas di Desa Kapitu, Sulawesi Utara itu melakukan pencatatan saham pernanya dengan harga Rp 220 per saham.
Mengutip prospektusnya, produsen minuman Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Sparks itu melepas paling banyak 800 juta saham baru dari portepel setara 20 persen sahamnya.
Lewat aksi korporasi ini, Jobubu berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 176 miliar.
Baca juga: IHSG Sesi I Kamis Terjun 1,73 Persen, Sektor Energi Jatuh Paling Dalam