Perusahaan Perlu Perkuat Pemasaran Kinerja Bisnis Hadapi Isu Resesi Global
Perekonomian yang diprediksi gelap akibat resesi global alasan sebuah perusahaan harus tetap menjaga keuntungan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemasaran kinerja menjadi tren bagi perusahaan untuk menghadapi berbagai isu di tahun 2023.
Perekonomian yang diprediksi gelap akibat resesi global alasan sebuah perusahaan harus tetap menjaga keuntungan.
Chief Operating Officer Xapads Media Ramneek Chadha mengatakan tren pemasaran kinerja dapat dimanfaatkan maksimal oleh perusahaan secara maksimal.
Baca juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani: Waspada Resesi, 63 Negara Sudah Kelilit Utang
“Pemasaran kinerja secara keseluruhan dapat diukur dan cenderung positif ROI (pengembalian investasi) dalam tempo tertentu, Performance Marketing memastikan ROI yang lebih tinggi,” kata Ramneek dalam keterangannya, Rabu (11/1/2023).
Menurutnya, pemasaran kinerja bisnis mampu mengurangi pengeluaran iklan mereka untuk kampanye branding.
“Kami melihat bahwa pengguna yang diperoleh untuk aplikasi seluler Merek bercenderung untuk memiliki ROAS & LTAV yang lebih tinggi dibanding penggunaan situs web,” ungkapnya.
Dengan pengumuman Google yang akan menghapus peranti cookie pihak ketiga pada tahun 2023.
Hal ini menjadikan pemasaran kinerja kian penting.
Baca juga: Tak Terpengaruh Ancaman Resesi Global, Antam: Penjualan Emas Akan Lebih Agresif
“Cara terbaik bagi perusahaan untuk memanfaatkan tren dan peluang yang akan datang dalam Pemasaran Kinerja adalah dengan bekerja sama dengan Agensi & Platform Ad-Tech, dan mengasingkan pembelanjaan pengiklanan mereka ke dalam beberapa wadah,” urainya.
Secara khusus, industri yang sepenuhnya digital seperti eCommerce, Game, Teknologi Pendidikan, Teknologi Keuangan, Platform Media Sosial perlu lebih fokus pada pemasaran kinerja.