Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rabu Sore Rupiah Menguat Tajam Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp15.400

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah dipengaruhi faktor eksternal dan internal.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rabu Sore Rupiah Menguat Tajam Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp15.400
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.482 pada Rabu (11/1/2023) sore.

Sebelumnya pada Selasa (10/1/2023), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.575.

Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda menguat tajam 93 poin.

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah dipengaruhi faktor eksternal dan internal.

Baca juga: Bayar 16.800 Rupiah, Nelayan Hingga Artis Bisa Dapat Jaminan Unlimited dari BPJS Ketenagakerjaan

Untuk faktor eksternal, salah satunya didorong sentimen indeks dolar AS.

"Indeks dolar sebagian besar bertahan pada hari Rabu terlepas dari tekanan ke bawah dari imbal hasil obligasi yang lebih rendah dan saham yang lebih tinggi, karena pedagang menunggu data harga konsumen AS minggu ini untuk melihat apakah itu akan mengkonfirmasi bahwa inflasi melandai," ucap Ibrahim dalam analisanya, Rabu (11/1/2023).

Berita Rekomendasi

Sementara itu untuk faktor internal, penguatan rupiah terdorong sentimen pasar yang merespon positif terhadap Rancangan mengenai Undang-Undang (RUU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) telah disahkan dalam Sidang Paripurna DPR. Pengesahan UU P2SK ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2022.

Ibrahim menilai, adanya UU P2SK ini menjawab tantangan perekonomian, termasuk pengaruh global akibat guncangan yang terjadi adanya disrupsi geopolitik dan sisi suplai yang berujung mengakibatkan inflasi di negara maju yang tinggi.

Selain itu, juga direspon dengan kenaikan suku bunga serta pengetatan likuiditas.

Adanya perubahan yang terjadi dalam UU P2SK ini menjadikan kredibilitas dari masing-masing otoritas tersebut seperti (Bank Indonesia/BI, Otoritas Jasa Keuangan/OJK dan Lembaga Penjamin Simpanan/LPS) semakin kuat.

Baca juga: Sandiaga Uno Panen Ratusan Kilogram Lele Bersama PWNU DKI, Cetak Omzet Belasan Juta Rupiah

Adanya sejumlah faktor tersebut, Ibrahim memprediksi pada Kamis (12/1/2023) nilai tukar mata uang Garuda berpotensi menguat ke level Rp15.450 hingga Rp15.530 per dolar AS.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.450 hingga Rp15.530," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas