KUR 2023 Bakal Melonjak Jadi Rp 460 Triliun, Akan Disalurkan Untuk Apa Saja?
Target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) 2023 dipastikan naik 23,32 persen dari tahun lalu.
Editor: Hendra Gunawan
"Di tahun 2023 BNI akan semakin giat untuk meningkatkan pembiayaan KUR ke Sektor Produksi khususnya di sektor pertanian, jasa dan industri pengolahan yang sampai saat ini kami nilai memiliki tren pemulihan yang relatif lebih positif," terang Sunarna.
Baca juga: Penyaluran KUR BNI Naik 24,3 Persen, Mencapai Rp51,3 Triliun pada Kuartal III 2022
Sejalan dengan arahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, BNI menargetkan 60% penyaluran KUR diterima oleh pelaku UMKM di sektor produksi.
Menyambut tahun 2023, BNI telah menyiapkan seluruh enabler yang di miliki mulai dari tenaga akuisisi, channel branchless banking dan outlet-outlet BNI untuk mendukung penyaluran KUR.
"Saat ini kami juga tengah dalam upaya mentransformasikan proses bisnis dan budaya akuisisi yang mana kami yakini akan memberikan hasil positif dalam mendukung penyaluran KUR BNI di tahun 2023," sambungnya.
BNI saat ini juga tengah fokus pada pembentukan ekosistem UMKM Go Global melalui klaster-klaster baru yang salah satunya pembiayaan taksi alat dan mesin pertanian (alsintan), perkebunan, perikanan, pasar, ekonomi kreatif, hingga kerajinan.
BNI pun telah mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan serapan klaster dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait.
Sementara itu, Bank BJB mendapat mandat untuk mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 3 triliun pada 2023, naik 42,86% jika dibandingkan tahun lalu sebesar 2,1 triliun.
Bank BJB optimistis penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) semakin diminati oleh calon debitur UMKM.
Terlebih, kredit ini akan mendapatkan subsidi potongan bunga dari pemerintah di saat tren suku bunga tinggi.
"Kami pun melihat permintaannya akan meningkat di tahun ini. Tahun 2023 pun penyalurannya masih didominasi pada sektor perdagangan dan pertanian," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi.
Sampai dengan akhir tahun 2022 bank BJB telah menyalurkan hampir seluruh kuota yang dimiliki untuk KUR dengan nilai Rp 2,03 trilliun.
Baca juga: Penurunan Suku Bunga KUR Super Mikro Dinilai Tepat di Tengah Ancaman Gelombang PHK
Sebagian besar penyaluran dilakukan pada sektor perdagangan dan pertanian.
Menurutnya, didukung oleh UMKM ini relatif lebih cepat bangkit dari goncangan karena modal kerja yg lebih kecil.
Kredit bersubsidi seperti KUR juga memiliki permintaan yang relatif tinggi. KUR memiliki suku bunga yang rendah untuk modal usaha bagi para pelaku UMKM,” ujarnya.