Pebisnis Ingin Dukung Progres Net Zero di Indonesia? Saatnya Lakukan 3 Strategi Ini!
Jalan menu net zero membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta seperti para pelaku usaha.
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah ancaman pemanasan global, pemerintah menegaskan komitmennya untuk mencapai target net zero emission atau emisi karbon nol bersih maksimal pada tahun 2060.
Akan tetapi, pemerintah bukanlah satu-satu pihak yang memiliki peranan dalam mendorong progres net zero di Indonesia. Jalan menu net zero juga membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta seperti para pelaku usaha.
Menurut Co-Founder Indonesia Research Institute Paul Butarbutar dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE)’, salah satu alasan mengapa pelaku usaha juga harus memulai upaya untuk mewujudkan progres net zero tidak terlepas dari kesadaran masyarakat sebagai konsumen.
Ia mengatakan, konsumen sekarang sudah memiliki kesadaran yang tinggi akan produk ramah lingkungan dan aksi-aksi ramah lingkungan.
Maka itu, penting bagi para pelaku bisnis, baik korporat maupun UMKM, untuk mulai menerapkan strategi pengembangan bisnis yang sejalan dengan progres net zero.
Bagaimana hal tersebut bisa dilakukan oleh para pelaku usaha? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Terapkan program berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan bisnis
Strategi pertama adalah menerapkan program berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan bisnis. Program ini bisa diciptakan dengan mengacu pada konsep bisnis berkelanjutan yang memiliki tiga kriteria, yaitu People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi).
Mengutip Zerowaste, kriteria people adalah bagaimana sebuah bisnis dapat membawa dampak positif bagi banyak orang, mulai dari para pekerja hingga masyarakat yang menggunakan produk atau jasanya.
Kemudian, planet adalah bagaimana operasional bisnis dapat meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan dan menjaga kelestariannya.
Contoh paling sederhana adalah permasalahan sampah. Dalam hal ini, perusahaan bisa mulai bertransformasi dan menemukan cara-cara baru yang dapat mengurangi sampah hasil produksi.
Menjalankan bisnis tentunya juga perlu mendatangkan profit. Untuk memenuhi kriteria tersebut, pelaku bisnis harus memikirkan bagaimana usaha mereka bisa mendapatkan keuntungan secara finansial, namun tetap sejalan dengan dua prinsip sebelumnya, yaitu people dan planet.
2. Hadirkan inovasi yang ramah lingkungan
Setelah menerapkan program berkelanjutan dalam operasional bisnis, pelaku usaha bisa mulai menghadirkan inovasi yang ramah lingkungan atau eco-friendly.
Yang perlu dicatat, inovasi ramah lingkungan tak hanya bisa dilakukan oleh bisnis yang beroperasi di bidang teknologi. Berbagai macam bidang usaha dan industri bisa menghadirkan inovasi ini.
Contoh sederhananya adalah memproduksi barang dengan memanfaatkan bahan baku yang lebih ramah lingkungan.
Mengutip situs resmi UKMIndonesia, saat ini bahkan sudah ada banyak UMKM yang mulai menerapkan sistem eco-friendly business, misalnya dengan mengganti kemasan produk, mengurangi pemakaian plastik, mengelola bahan baku, melakukan daur ulang, hingga beralih ke metode pemasaran online.
3. Perluas koneksi dan temukan mitra bisnis yang tepat
Membangun koneksi adalah salah satu strategi terdepan dalam pengembangan bisnis, begitu juga dalam mengembangkan bisnis berkelanjutan.
Untuk memperluas koneksi, para pelaku usaha perlu menemukan mitra bisnis tepat yang dapat membantu setiap langkah mereka dalam mewujudkan transisi berkelanjutan.
Karenanya, penting bagi para pelaku usaha untuk menggandeng sesama sektor swasta selain bersinergi dengan pemerintah.
Mengingat bahwa progres menuju net zero umumnya memerlukan pendanaan yang besar, kemitraan dengan institusi keuangan juga perlu menjadi bagian dari strategi ini.
Salah satu mitra bisnis yang dapat membantu Anda dalam mengembangkan bisnis berkelanjutan adalah UOB Indonesia.
Sebagai bagian dari UOB Group, UOB Indonesia siap mendukung para pelaku usaha dalam transisi menuju net zero sebagai komitmen dalam mewujudkan net zero di Indonesia serta di kawasan Asia Tenggara.
Selaras dengan komitmen jangka panjang UOB Group, UOB Indonesia senantiasa menerapkan Prinsip Environmental, Social and Governance dalam rencana dan strategi bisnisnya.
Dengan membangun kemitraan bersama UOB Indonesia, para pelaku bisnis juga akan menikmati akses ke jaringan bisnis dan konektivitas regional UOB di ASEAN serta lebih jauh lagi!
Bersama UOB, dapatkan kesempatan membangun koneksi yang tepat sebagai salah satu strategi pengembangan bisnis Anda, mulai dari ekspansi, jalur distribusi, hingga peluang untuk bertumbuh.
#UOBRightByYou #OneBankForASEAN
Penulis: Anniza Kemala | Editor: Bardjan