Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Presiden Partai Buruh Said Iqbal Soal Rusuh di PT GNI: TKA China Kalau Memerintah itu Pakai Kaki

Insiden rusuh tersebut juga melibatkan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang bekerja di PT GNI

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Presiden Partai Buruh Said Iqbal Soal Rusuh di PT GNI: TKA China Kalau Memerintah itu Pakai Kaki
Screenshot Instagram
Pabrik smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yang terbakar Sabtu (14/01/2023) malam pukul 21.00 Wita usai terjadi aksi bentrok antar pekerja lokal dan asing. 

Ketiga, persoalan kultur ataupun budaya. 

"Maaf, TKA China, kalau memerintah itu pakai kaki. Nunjuk-nunjuk gitu. Ketika pekerja lokal makan, itu dia main tendang kaki saja. Itu [bikin pekerja] marah sekali, teman-teman tahu suku kita agak berbeda karakternya juga," ujarnya.

"Seperti suku bugis, atau suku-suku di sekitar yang datang bekerja di Morowali, termasuk suku-suku asli. Mereka marah sekali. Tapi ga bisa berbuat apa-apa, karena sudah terjadi," ujarnya.

Faktor lain yang memicu permasalahan besar di PT GNI kemarin, yakni management head office dari pusat yang selalu menghindar ketika diajak berunding.

"Diajak berunding selalu menghindar. Itu lah yang mengakibatkan tanggal 14 Januari sebelum kerusuhan pada 15 Januari, perundingan itu gagal hanya karena persoalan Rp75 ribu. Kan harusnya bisa dilanjutkan," ujar Said Iqbal.

Faktor yang memicu, atau trigger-nya adalah dua buruh meninggal akibat kelalaian. 

"Ketika mereka berdemonstrasi, kemudian diserang oleh TKA Cina, di informasi yang kami terima diserang, dibubarkan. Malamnya, mereka marah, sudah lah temannya mati kenapa mau aksi diserang?"

Berita Rekomendasi

"Maka informasi yang kami dapat, masyarakat berbondong-bondong datang kemudian mereka melakukan perlawanan "menuntut hak-hak mereka sebagai masyarakat ada juga hak-hak Buruh". Itulah dasarnya, jadi kita tempatkan dulu persoalannya," ujarnya.

PT GNI Lakukan Investigasi

Terkait rusuh pekerja yang terjadi di lingkungan pabrik smelter di Morowali Utara, manajemen PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) akan melakukan investigasi secara menyeluruh.

Head of Human Resources and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf mengatakan, kerusuhan tersebut mengakibatkan 2 korban jiwa dan membuat aktivitas perusahaan terhenti. 

“Kami sangat menyayangkan insiden tersebut, pihak perusahaan akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk melakukan investigasi atas terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini bukan saja merugikan perusahaan dan karyawan karena operasional pabrik harus terhenti, tapi juga merugikan masyarakat sekitar kawasan Industri,” ujar dia melalui keterangan resmi, Senin (16/1/2023). 

Muknis mengungkapkan, pada hari Minggu, 15 Januari 2023, telah dilakukan pertemuan yang dihadiri Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang didampingi Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara. 

Presiden Joko Widodo meresmikan smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Acara peresmian digelar di pabrik PT GNI di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/12/2021). Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyempatkan berkeliling melihat proses pengolahan bijih nikel (nickel ore) di pabrik tersebut, termasuk area nickel ore stockpile yaitu tempat penumpukan bahan mentah bijih nikel. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo saat meresmikan smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Senin (27/12/2021). (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev)

“Dalam pertemuan tersebut, semua pihak menyayangkan kejadian yang menimbulkan kerusakan dan merugikan banyak pihak, baik perusahaan, karyawan hingga warga sekitar pabrik yang terdampak aktivitas hariannya,” katanya. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas