Impor Desember 2022 Mencapai 19,94 Miliar Dolar AS, Didominasi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Komoditas non migas penyumbang impor yang meningkat tinggi berasal dari kereta api dan bagiannya sebesar 605,06 persen.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan, kenaikan impor nonmigas pada Desember 2022 mencapai 19,94 miliar dolar Amerika Serikat atau meningkat sebesar 3,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Margo memaparkan, komoditas nonmigas penyumbang impor yang meningkat tinggi berasal dari kereta api dan bagiannya sebesar 605,06 persen.
Kata dia, peningkatan itu terjadi seiring pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang tengah digarap oleh pemerintah Indonesia.
"Dari catatan kami, betul ini (kereta dan trem naik) untuk impor kereta api cepat Jakarta-Bandung," Kata Margo Yuwono, dikutip Selasa (17/1/2023).
Baca juga: BPS: Impor 2022 Capai 237,52 Miliar Dolar AS
Margo memaparkan komoditas nonmigas lain yang turut meningkat berasal dari serelia 66,03 persen, serta besi dan baja 43,92 persen.
Kata dia, jika dilihat secara tahunan impor nonmigas mencapai 197,11 miliar dolar Amerika Serikat atau meningkat sebesar 15,50 persen. Adapun negara tujuan impor terbesar sepanjang tahun 2022 meliputi Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat.
"Kemudian untuk peningkatkan impor nonmigas terbesar itu dari negara Tiongkok meningkat sebesar 11,42 miliar us dolar meningkat sebesar 20,50 persen," tegasnya.
Sementara itu, pangsa impor nonmigas sepanjang tahun 2022, Tiongkok menjadi negara pangsa terbesar, sebanyak 67,16 miliar dolar Amerika Serikat dari total impor nonmigas.
"Tiga negara pangsa impor nonmigas adalah Tiongkok kemudian Jepang dan Thailand," tutur Margo.
Kemudian, Jepang mencapai 17,08 miliar dolar Amerika Serikat atau hanya 8,66 persen. Sedangkan Thailand sebesar 10,85 miliar dolar Amerika Serikat atau 5,50 persen.
"Kalau berdasarkan wilayah secara agregat pangsa impor nonmigas pada tahun 2022 wilayah Asean itu 32,85 miliar dolar AS atau 16,67 persen terhadap total impor nonmigas," kata Margo.
"Sedangkan pada wilayah Uni Eropa, sebesar 11,63 miliar dolar AS. Ini memiliki pangsa sebesar 5,90 persen," lanjutnya.