Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Didukung Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi, Menteri BUMN Sebut Indonesia Tidak Akan Alami Resesi

Erick melihat negara-negara G20 justru banyak yang berada jauh di bawah Indonesia secara perekonomian.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Didukung Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi, Menteri BUMN Sebut Indonesia Tidak Akan Alami Resesi
bumn.go.id
Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menyakini Indonesia tidak akan masuk ke jurang resesi pada 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 masih lebih baik melampaui rata-rata negara lain.

Pernyataan Erick merupakan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara G20 di tahun 2023.

"Kita pakai statistik G20 karena kan sudah naik kelas dan kemarin kita alhamdulilah dengan G20 yang sukses sudah saatnya kita menyetarakan diri dengan negara besar dunia," ucapnya dalam Investor Appreciation Night dan Market Outlook 2023 yang digelar Sinarmas, Kamis (19/1/2023) malam.

Erick mengatakan setara saja tidak cukup namun Indonesia harus lebih maju dan menang dalam berkompetisi.

Baca juga: Terdapat Ancaman Resesi, BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Menjadi 2,3 Persen

Menurutnya, menjadi negara yang kompetitif menjadi sangat penting untuk bisa bersaing di level internasional.

"Kalau kita lihat statistik ekonomi ini mungkin rata-rata dunia 4,3 persen tetapi kalau kita lihat dari negara G20 sendiri, Indonesia berada di dua besar (4,7 persen)," jelas Erick.

Berita Rekomendasi

Indonesia, imbuh Erick, dalam proyeksi G20 hanya kalah dari India yakni sebesar 6 persen.

Erick melihat negara-negara G20 justru banyak yang berada jauh di bawah Indonesia secara perekonomian.

Kondisinya semakin sulit karena beberapa negara besar akan menghadapi resesi.

"Pertanyaannya kemudian Indonesia bagaimana? Saya yakin tidak (terjadi, red) karena Indonesia punya dua hal kekuatan yaitu konsumsi rumah tangga dan investasi," ungkapnya.

Erick menegaskan dari dua kekuatan tersebut bisa dipastikan Indonesia akan aman dari isu resesi yang disebut-sebut akan melanda dunia.

Konsumsi rumah tangga RI pada kuartal III 2022 tercatat sebesar Rp2.560 triliun atau 50,38 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sedangkan realisasi investasi di kuartal III 2022 senilai Rp892,4 triliun atau 74,4 persen dari target Rp1.200 triliun.

"Kita mirip-mirip Amerika dan China yang fondasinya kuat, kalau kita bandingkan dengan negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand justru berbalik mereka lebih mengandalkan ekspor," ujar Erick.

Erick menambahkan Indonesia bahkan mendapatkan durian runtuh dari surplus neraca perdagangan sepanjang 2022.

Nilai neraca perdagangan Indonesia tahun 2022 mencetak rekor tertinggi dengan capaian surplus sebesar 51 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Itu angka yang tidak pernah terpikirkan karena kenapa Presiden Jokowi berhasil menurunkan hilirisasi dari pada sumber daya alam yang selama ini kita terjebak ingin cari uang cepat," tutur Erick.

Erick menyebut saat ini harga bahan mentah nikel sudah melambung dari 1 miliar dolar AS menjadi 20 miliar dolar AS berkat kebijakan hilirisasi.

Baca juga: Indonesia Waspadai Dampak Resesi yang Bakal Menimpa AS Maret Ini

"Bapak Presiden sekarang mendorong bagaimana yang namanya new market selatan to selatan itu yang kita garap sekarang seperti Pakistan, Afrika, UAE kemarin kita sudah tandatangan CEPA," tukasnya.

Menurut Erick, Indonesia memiliki fundamental yang kuat untuk menghadapi ancaman resesi.

Ditambah lagi, realisasi investasi yang sudah tembus Rp1.200 trilun namun belum publish kuartal IV 2022.

"Yang menarik juga cita-cita Bapak Presiden kita membangun Indonesia sentris ini terjadi, sekarang investasi antara Jawa dan luar Jawa sudah seimbang," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas