Ciptakan Inovasi, Pentingnya Perusahaan Mendukung Potensi Karyawan Tanpa Memandang Gender
Presiden Direktur Nestlé Indonesia menyampaikan perusahaan sangat mendukung potensi seluruh karyawan tanpa memandang latar belakang gender
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar menyampaikan perusahaan sangat mendukung potensi seluruh karyawan tanpa memandang latar belakang gender mereka.
Hal ini berkaitan dengan peringafan Hari Ibu Nasional yang jatuh pada 22 Desember setiap tahunnya.
Menurutnya, perusahaan selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi seluruh karyawan, termasuk para ibu bekerja dari kantor pusat hingga pabrik-pabrik.
Baca juga: Menteri Teten Minta Nestle Tak Hanya Jadi Offtaker: Bantu Juga Produktivitas Peternak Sapi Perah
“Kami percaya bahwa keberagaman dalam lingkungan kerja akan menciptakan berbagai ide, pandangan, dan inovasi yang bermanfaat untuk banyak pihak,” kata Ganesan dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).
Perusahaan, imbuh dia, tidak membatasi seorang individu justru mendorong karyawan perempuannya untuk berkarya di bidang STEM (Science, Technology, Engineering and Math).
“Sains merupakan salah satu bidang yang dapat melahirkan berbagai solusi, dan kami percaya rekan-rekan perempuan di Nestlé Indonesia berperan besar juga di dalamnya,” ucap Ganesan.
Factory Manager Nestlé Vietnam Imelda Mayasari mengungkapkan pengalamannya sebagai insinyur perempuan pertama di Nestlé Indonesia yang ditugaskan untuk melakukan misi di Vietnam.
Sebelum sampai di Vietnam, Imelda bekerja selama 18 tahun di Pabrik Nestlé Kejayan, Jawa Timur.
Baca juga: Fuso Gandeng Nestle dan Pos Indonesia Jajal Truk Listrik Sebagai Kendaraan Operasional
“Saya menjalankan tiga peran dalam kehidupan, yaitu sebagai insinyur, ibu, dan istri. Kondisi tersebut menantang, dan mengajarkan saya cara untuk membuat skala prioritas yang tepat,” ucap Imelda.
Untuk sampai di titik profesi saat ini, aku Imelda, dibutuhkan fleksibilitas dari keluarga, atasan atau rekan kerja, serta lingkungan sekitar.
Perusahaan mengadopsi kebijakan di mana Ibu berhak untuk cuti dan dapat diperpanjang hingga 30 minggu atau 7.5 bulan sehingga ibu mendapatkan waktu berkualitas, memperkuat ikatan mereka dengan bayi yang baru lahir.