Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Beras Mahal, Buwas Sebut Ada Mafia, Pedagang: Tangkap Saja, Bulog Harus Kontrol Penyaluran

Beberapa bulan terakhir harga gabah naik sebesar Rp2.000 berdasarkan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Harga Beras Mahal, Buwas Sebut Ada Mafia, Pedagang: Tangkap Saja, Bulog Harus Kontrol Penyaluran
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi. Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso menyatakan, pemerintah sebaiknya segera menangkap oknum-oknum yang disebut mafia beras. 

"Saya kira bulan depan sudahlah stop. Semua beras impor masuk saja gudang Bulog. Simpanan untuk menghadapi tahun 2023, jangan ada yang dikeluarkan. Biar petani menikmati harga yang baik," kata Dwi Andreas.

Baca juga: Jelang Musim Panen, Mendag Minta Bulog Segera Salurkan Beras Impor ke Pasar-pasar hingga Daerah

Selain itu, Andreas mengatakan, rencana Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang akan membanjiri Pasar Induk Beras di Cipinang berpotensi menstabilkan harga beras khususnya di wilayah Jabodetabek.

"Sebenarnya pengaruhnya sangat kecil, karena itu jauh dibanding total konsumsi nasional. Kalau total konsumsi nasional 2,5 juta ton per bulan. Sehingga menggelontorkan dengan angka 30 ribu ton beras, barangkali berpengaruh di daerah Jabodetabek atau di Jakarta," tutur dia.

Mengutip hargapangan.id, per Senin (16/1/2023), harga beras kualitas bawah I Rp 11.550 per kg, beras kualitas bawah II Rp 11.250 per kg, beras kualitas medium I Rp 12.750 per kg.

Beras kualitas medium II Rp 12.600 per kg, beras Kualitas super I Rp 14.050 per kg, beras kualitas super II: Rp 13.700 per kg

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas