BNI Salurkan Pembiayaan ke Usaha Berkelanjutan Rp 182,9 Triliun di 2022
BNI telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 182,9 triliun untuk sektor usaha berkelanjutan di Indonesia selama tahun 2022.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 182,9 triliun untuk sektor usaha berkelanjutan di Indonesia selama tahun 2022.
"Sepanjang 2022, pembiayaan pada Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) mencapai Rp 182,9 triliun atau 28,5 persen dari total portofolio kredit BNI," ujar Direktur Risk Management BNI David Pirzada dalam konferensi pers, Selasa (24/1/2023).
Dia menjelaskan, sustainable portfolio tersebut terutama diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat, di antaranya melalui pembiayaan segmen kecil sebesar Rp 123,2 triliun serta pengelolaan bisnis ramah lingkungan dan sumber daya alam hayati Rp 19,7 triliun.
Kemudian, energi baru dan terbarukan Rp 10,9 triliun, pembiayaan untuk pencegahan polusi Rp 4 triliun, dan sustainable portfolio lainnya Rp 25,1 triliun.
David menambahkan, BNI juga memiliki komitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan sejalan dengan agenda global.
Dia mengatakan, perseroan mulai proaktif memperkenalkan Sustainability Linked Loan (SLL), di mana satu di antara aspek utama SLL adalah pemberian insentif bagi nasabah untuk memperbaiki aspek ESG dalam bisnis mereka.
Baca juga: Pengguna BNI Mobile Tumbuh 26,1 Persen, Tembus 13,6 Juta Per Desember 2022
Sepanjang 2022, BNI telah menyalurkan SLL sebesar 355 juta dolar Amerika Serikat atau ekuivalen Rp 5,3 triliun yang disalurkan kepada debitur top tier di sektor industri prioritas, yakni fast moving consumer goods dan manufaktur.
Baca juga: BNI Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah Rp 18,31 Triliun di 2022
“Kami juga menawarkan pricing menarik sebagai insentif bagi debitur dalam rangka meningkatkan pencapaian aspek ESG dalam bisnis usaha mereka sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Untuk jangka panjang, kami ingin terus meningkatkan inisiatif tersebut agar menjadi bank dengan praktik ESG terbaik di Indonesia,” pungkas David.