Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekosistem Petani Swadaya Diyakini Mendorong Terciptanya Sektor Pertanian Berkelanjutan

Pengurangan penggunaan pestisida dengan reduktan telah berkontribusi dalam mengurangi hampir 5.000 ton emisi karbon dioksida.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ekosistem Petani Swadaya Diyakini Mendorong Terciptanya Sektor Pertanian Berkelanjutan
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Ilustrasi. Agrikultur merupakan sektor terbesar di Indonesia dan berperan penting dalam krisis iklim yang terjadi karena menghasilkan 19-29 persen emisi Gas Rumah Kaca secara global. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandawa Agri Indonesia (PAI), perusahaan dengan inovasi berupa reduktan pestisida menjalankan prinsip-prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) selama tahun 2022.

Hal ini dalam rangka mempercepat transisi pertanian Indonesia menjadi sektor yang lebih berkelanjutan.

CEO Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa menjelaskan agrikultur merupakan sektor terbesar di Indonesia dan berperan penting dalam krisis iklim yang terjadi karena menghasilkan 19-29 persen emisi Gas Rumah Kaca secara global.

Baca juga: Bahas Kerja Sama Bilateral dengan Menteri Kanada, Airlangga Soroti Sektor Pendidikan dan Agrikultur

“Pengurangan penggunaan pestisida dengan reduktan yang kami lakukan ini telah berkontribusi dalam mengurangi hampir 5.000 ton emisi karbon dioksida,” ucap Kukuh dalam keterangannya, Selasa (24/1/2023).

Hal ini, lanjut dia, sejalan dengan target pemerintah untuk dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 31,89 dengan usaha sendiri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional di tahun 2030 mendatang.

PAI juga mengembangkan ekosistem petani swadaya (smallholders) untuk semakin mendorong terciptanya sektor pertanian yang berkelanjutan.

BERITA REKOMENDASI

“Kami membentuk ekosistem petani yang end-to-end: di hulu kami memfasilitasi petani dengan teknologi PPAI dan di hilir kami mendampingi petani dengan manajemen pasca panen yang terintegrasi,” ucap Kukuh.

Saat ini PAI telah mengembangkan ekosistem petani padi di Nagekeo, petani kopi di Pagar Alam, dan petani cabe di Banyuwangi,” sambungnya.

Sejumlah petani dampingan PAI mengalami peningkatan produktivitas hasil panen hingga 53 persen dan pendapatannya meningkat karena hasil panen dibeli dengan harga yang kompetitif.

Dalam hal ini PAI menggandeng Rabo Foundation guna memperkuat inklusi keuangan melalui penyaluran pendanaan produktif dengan bunga yang rendah.

“Lebih dari Rp 5 miliar total pembiayaan telah difasilitasi ke petani swadaya dalam bentuk kredit produktif dan product off-taking,” imbuh Kukuh.


Impact Finance Consultant dari Rabo Foundation Diva Tanzil menjelaskan, pihaknya memiliki misi untuk meningkatkan kemajuan ekonomi, sosial, dan ekologi di negara berkembang.

“Kami melihat inisiatif dan inovasi yang dijalankan PAI dalam menumbuhkan sektor pertanian yang berkelanjutan sejalan dengan rencana kami untuk menciptakan pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim yang ada,” ucap Diva.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas