Amazon Jual Obral Kompleks Perkantoran 29 Hektar Lantaran Tak Kuat Bayar Pajak
Amazon menjual salah satu kompleks perkantoran Bay Area seluas 29 hektar di Milpitas, California,dengan harga obral, Jumat (27/1/2023).
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan teknologi Amazon menjual salah satu kompleks perkantoran Bay Area seluas 29 hektar di Milpitas, California,dengan harga obral, Jumat (27/1/2023).
Menurut sumber, penjualan kompleks perkantoran tersebut dilakukan Amazon lantaran tak sanggup membayarkan tagihan pajak gedung pasca perubahan kebijakan yang ditetapkan pemerintah setempat.
Khawatir tagihan kian membengkak, Amazon akhirnya memilih untuk menjual kompleks perkantoran di kawasan Bay Area, dengan tujuan mengurangi beban pengeluaran perusahaan.
Amazon tengah menghadapi guncangan krisis akibat penurunan laba kuartal empat tahun 2022.
Hal itu membuat perusahaan e-commerce terbesar di dunia ini harus memecat 18.000 pekerja selama beberapa bulan terakhir.
“Pasar perkantoran Bay Area telah terpukul keras selama dua tahun terakhir, alasan ini yang mendorong perusahaan untuk menjual kantor demi memangkas biaya.” jelas seseorang yang mengetahui ketentuan kesepakatan tersebut.
Tak dijelaskan berapa harga yang dibandrol Amazon untuk penjualan kompleks perkantoran Bay Area seluas 29 hektar.
Namun melansir dari Bloomberg kantor tersebut kini telah dilirik oleh Dermody Properties LLC, pengembang real estat yang berbasis di Reno, Nevada.
Rencananya Dermody Properties LLC akan membeli properti itu untuk dijadikan sebagai ruang gudang.
Baca juga: Pangkas Biaya Operasional Perusahaan, Amazon Hentikan Program Donasi Amal Smile
Kesepakatan itu diperkirakan akan ditutup pada akhir April 2023, setelah penyewa baru gudang Bay Area menyepakati negosiasi harga yang telah ditetapkan.
Sebelum Amazon mengalami guncangan akibat melonjaknya tagihan biaya hidup masyarakat AS, raksasa teknologi ini selama 2022 diam – diam memperluas kepemilikan properti dengan membeli sejumlah bangunan dan tanah di kawasan Amerika.
Salah satunya membuka fasilitas baru untuk gudang di kawasan Omaha, Nebraska, dan Sioux Falls, South Dakota pada awal bulan ini.
Baca juga: Jeff Bezos Kembali Pimpin Amazon Pasca Harga Sahamnya Anjlok Hingga 50 Persen
Sebagai strategi untuk meningkatkan target produksi.
Sayangnya setelah The Fed terus memperketat kebijakan moneternya pertumbuhan Amazon terus menunjukan perlambatan.
Kondisi kian diperparah dengan adanya aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan karyawan Amazon di cabang Inggris, lantaran mereka menuntut kenaikan upah diatas 15 euro atau sekitar Rp 244 ribu (satuan kurs Rp 16,277) per jam.
Hingga Amazon mulai menjual salah satu propertinya seluas 193 hektar di Austin, Texas.