Profil Franchise Warunk Upnormal yang Trending di Twitter, Jadi Sorotan karena Tak Lagi Viral
Inilah profil franchise Warunk Upnormal yang trending di Twiiter setelah menjadi sorotan karena tak lagi viral.
Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Nama franchise Warunk Upnormal mendadak jadi trending di Twitter pada Senin (30/1/2023).
Tak lain setelah warganet menyoroti Warunk Upnormal setelah tak lagi viral yang dinilai mulai redup dan kalah saing dengan franchise baru.
Meredupnya nama Warunk Upnormal menjadi sorotan akun Twitter @FOODFESS2 yang kemudian menjadi trending.
"Kalian pernah makan di warunk up normal gak fess ? Gimana nih menurut kalian??" tulis akun @FOODFESS2.
Cuitan tersebut diiringi tangkap layar sebuah video di YouTube yang menanyakan kenapa banyak cabang Warunk Upnormal mulai tutup pada medio 2022-2023.
Baca juga: Sosok Nur, Penumpang Mobil Audi A8 Trending di Twitter karena Ngaku Istri Polisi, Ternyata Bohong
Sontak warganet pun mengeluarkan uneg-unegnya terkait Warunk Upnormal sehingga menjadi trending pada Senin hari ini.
Beberapa di antaranya mengeluhkan harga yang mahal serta rasa makanannya.
Lantas, bagaimana perjalanan Warunk Upnormal yang sempat viral pada beberapa tahun lalu?
Profil Franchise Warunk Upnormal
Franchise makanan asal Bandung ini mulai dirintis Rex Marindo pada 2015.
Dikutip dari TribunJabar.id, Warunk Upnormal merupakan franchise di bawah naungan brand milik PT Cita Rasa Prima Group (CRP).
PT CRP memiliki brand makanan antara lain Nasi Goreng Rempah Mafia, Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Ayam Karmila, Fish Wow Cheese hingga Ayam Bersih Berkah.
Kuliner tersebut tak hanya ramai di Bandung, di berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, hingga Bali.
PT CRP diinisiasi oleh tujuh orang pemuda yaitu Stefanie Kurniadi, Angga Nugraha, Rex Marindo, Danis Puntoadi, Pujiana Nurul Hikmah, Budiardi Supasentana, dan Sarita Sutedja.
Satu di antaranya yaitu Stefanie Kurniadi (33) yang merupakan lulusan S1 jurusan Arsitek dan S2 Fakultas Ekonomi, jurusan Strategic Menejemen, di Universitas Parahyangan Bandung.
Sebagai lulusan arsitek, Stefanie membantu membuat desain set tempat dengan menyasar target pasar.
Stefanie mengatakan, usaha pertama yang dibuat oleh teman-temannya adalah Nasi Goreng Mafia yang dimulai pada Oktober 2013.
Nasi Goreng Mafia yang dibuka di Jalan Dipati Ukur, Bandung ternyata memiliki animo yang cukup tinggi karena buka di daerah kampus dan menu nasi goreng menjadi favorit banyak orang.
Kemudian pada 2014, Stefanie bersama teman-temannya membuat Warunk Upnormal sebagai kafe yang menghadirkan tempat charger dimana-mana.
Setahun berikutnya, CRP kembali hadir dengan brand Bakso Boedjangan dan Sambal Karmila.
Seolah tak kehabisan ide, kini hadir juga Fish Wow Cheese di Jalan Lombok yang tidak pernah sepi pengunjung.
Awalnya tentu enggak kebayang bisa jadi kaya gini, usaha justru semakin berkembang sampai ke berbagai daerah," kata Stefanie pada Selasa (31/7/2018).
Stefanie mengatakan, CRP Group mengincar pasar yang mengusung makanan ala western.
"CRP justru memanfaatkan kuliner nusantara yang kaya rempah atau biasa dimakan dan dicari oleh banyak orang," ujarnya.
Perkembangan usaha kuliner CRP Group memang terhitung sangat cepat, bahkan rencananya akan segera ekspansi ke luar negeri.
Stefanie mengatakan bahwa Ia bersama keenam temannya berusaha untuk tetap professional dan tidak panik untuk menghadapi bisnis ini.
"Sejak awal kami berusaha fokus kepada kepentingan perusahaan. Kami juga membangun usaha ini dibangun secara professional dengan berbagai riset," ujarnya.
Stefanie mengatakan bahwa hal yang paling penting ketika membangun usaha adalah mengambil kesempatan yang ada.
"Setiap ada kesempatan yang ada ambil saja, jangan fokus kepada rasa takut. Kami berusaha mengambil kesempatan itu," ujar Stefanie.
Berkat kerja keras dan respons masyarakat yang positif, Stefanie dan keenam mitra bisnisnya meraih beberapa penghargaan.
Di antaranya adalah The Most Favorite Merchant 2016 oleh Go-Jek serta Creative and Innovative Culinary dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
(Tribunnews.com/Bobby W) (Tribun Jabar/Putri Puspita)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.