Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Di Balik Kelangkaan Minyakita, Dianggap Tidak Wajar Hingga Mendag Sebut Sebabnya

Bapanas meminta para produsen minyak goreng untuk menambahkan jumlah produksi dan distribusi minyak goreng merek Minyakita

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Di Balik Kelangkaan Minyakita, Dianggap Tidak Wajar Hingga Mendag Sebut Sebabnya
KOMPAS.com/Nissi Elizabeth
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Minyakita 

TRIBUNNEWS.COM -- Minyak goreng bersubsidi Minyakita dalam beberapa hari belakangan ini sulit ditemukan di pasaran, kalau pun ada harganya telah melewati harga eceran tertinggi (HET).

Ketua bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Ahmad Choirul Furqon mengatakan, saat ini minyak goreng subsidi merk Minyakita mulai sulit untuk dicari.

"Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Saat ini minyak goreng subsidi di lapangan sudah mengalami kelangkaan. Kalaupun ada itupun harganya sudah tidak sesuai HET, bahkan jauh dari batas HET, " jelasnya.

Baca juga: Daftar Harga Bahan Pokok Selama Sepekan Ini: Bawang Merah dan Minyak Goreng Curah Naik

Ia menilai kondisi ini tidak wajar. Dimana kelangkaan terjadi saat jelang tahun politik dan 2 bulan mendekati Bulan Ramadhan.

Furqon menambahkan, sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur harganya sudah mencapai Rp 16.000.

"Yang semakin parah adalah harga Minyak Goreng subsidi ini sudah melampaui HET dan sangat jauh. Kami mendapat keluhan dari banyak pedagang pasar di berbagai wilayah. Seperti di sejumlah pasar di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, harga minyak goreng subsidi ini sudah mencapai Rp16.000, tentu ini sangat merugikan banyak pihak," ujarnya.

Ikappi berharap tidak ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membuat harga minyak goreng ini tidak stabil. Maka pemerintah diminta untuk turun mengatasi kondisi yang saat ini terjadi.

Berita Rekomendasi

"Kami sangat berharap pemerintah dapat mengurai kondisi ini. Jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membuat harga minyak goreng yang harusnya hak rakyat kecil malah bergejolak," tegasnya.

Distribusi Jadi 450.000 Ton Per Bulan

Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Perdagangan meminta para produsen minyak goreng untuk menambahkan jumlah produksi dan distribusi minyak goreng merek Minyakita semula 300.000 ton per bulan menjadi 450.000 ton per bulan.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dan produsen melalui komitmen penambahan pendistribusian minyak goreng dilakukan agar kondisi kelangkaan minyak goreng yang terjadi di awal tahun lalu tidak terulang kembali.

Khususnya dalam rangka antisipasi lonjakan permintaan Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Puasa dan Lebaran.

Baca juga: Cara Mendapatkan MINYAKITA Rp 14 Ribu per Liter, Siapkan PeduliLindungi

“Hari ini di Kementerian Perdagangan, saya bersama pak Mendag membahas langkah-langkah untuk menjaga stabilisasi stok dan harga minyak goreng menjelang HBKN Puasa dan Lebaran.

Kita bersama para produsen minyak goreng duduk bersama menyepakati komitmen penambahan pendistribusian minyak goreng untuk 3 bulan ke depan dan akan kita review serta evaluasi secara berkala,” ujar Arief seusai rapat Evaluasi Kebijakan Penyediaan Minyak Goreng Rakyat bersama Menteri Perdagangan, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Selasa (31/1/2023).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas