Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Di Balik Kelangkaan Minyakita, Dianggap Tidak Wajar Hingga Mendag Sebut Sebabnya

Bapanas meminta para produsen minyak goreng untuk menambahkan jumlah produksi dan distribusi minyak goreng merek Minyakita

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Di Balik Kelangkaan Minyakita, Dianggap Tidak Wajar Hingga Mendag Sebut Sebabnya
KOMPAS.com/Nissi Elizabeth
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Minyakita 

Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya tidak ingin kelangkaan minyak goreng yang terjadi di tahun lalu terjadi lagi.

Untuk itu, pasokan minyak goreng harus ditambah sebagai persiapan untuk menghadapi lonjakan permintaan HBKN puasa dan lebaran pada Maret-April ini.

Baca juga: Ini Cara Dapatkan Minyak Goreng Minyakita Rp 14 Ribu per Liter: Siapkan PeduliLindungi Hingga KTP

“Kita sudah putuskan tidak merubah aturan, tapi kita sepakat para produsen minyak goreng ini agar menambah supply-nya untuk dalam negeri dari 300.000 ton menjadi 450.000 ton per bulan. Sampai April kita lakukan evaluasi,” ujar Zulkifli Hasan.

Ia berharap, dengan penambahan suplai sebanyak 50 persen ini, Minyakita dapat kembali membanjiri pasar sehingga masyarakat bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau sesuai HET.

Pihaknya juga menekankan, pelaksanaan penambahan suplai ini memerlukan peningkatan pengawasan jalur distribusi pertama (D1) dan seterusnya termasuk e-commerce oleh Satgas Pangan dan fungsi pengawasan terkait.

Minyak goreng kemasan dijual di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa 18 Oktober 2022.
Minyak goreng kemasan dijual di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa 18 Oktober 2022. (Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz )

Perlu diketahui juga, berdasarkan catatan Kompas.com ada 79 perusahaan yang menjadi produsen Minyakita diantaranya adalah PT Wahana Citra Nabati, CV Sugiharto Abadi Makmur, PT Java Agri Sukses Makmur, PT Yorgo Anugerah Nusantara, PT Sari Dumai Sejati, PT Padang Raya Cakrawala, dan masih banyak lagi.

Menurutnya, Minyakita langka terjadi lantaran banyak konsumen yang berburu produk tersebut, sehingga stoknya menipis.

Berita Rekomendasi

"Minyak goreng yang dijamin pemerintah itu, repotnya semua orang nyari minyak goreng itu Minyakita, sehingga kan berebut. Tentu karena rebutan stoknya jadi sedikit," ujarnya.

Oleh karena itu, untuk tetap menjamin produknya ada dan tidak langka, kementeriannya akan mengambil langkah untuk menggenjot produksinya.

Zulhas mengaku, dirinya telah meminta kepada perusahaan Crude Palm Oil (CPO) agar pasokan bahan bakunya ditambah.

Sehingga perbandingan pasokan untuk dalam negeri dan ekspor menjadi 1:6 dari yang semula 1:9.

"Kalau dulu ngasih dalam negeri 1, ekspornya 9, kalau sekarang enggak. Suplai dalam negeri 1, ekspornya hanya 6," terang Zulhas.

Dengan begitu Zulhas berharap, strategi tersebut bisa membuat perusahaan membanjiri pasokan CPO di dalam negeri.

Untuk diketahui, Minyakita adalah merk minyak goreng curah yang diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Juli 2022 lalu, sebagai produk untuk menekan harga minyak goreng yang melambung tinggi.

Produk minyak goreng ini dibanderol sesuai Harga Eceren Tertinggi (HET) yakni Rp 14.000 per liter.

Di mana dengan kemasan yang menggunakan pillow pack atau standing pouch, Minyakita lebih higienis dan terjamin kualitas serta volumenya.

Dengan kemasan tersebut, ujar Edy, tentunya juga bisa mempermudah pendistribusian Minyakita ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

“Ini juga menyelesaikan persoalan teknis di lapangan seperti keterbatasan mobil tangki pengangkut dan tangki penampung di kalangan pedagang, yang sering membuat ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah tidak bisa optimal,” pungkasnya. (Tribunnews.com/Kompas.com/Kontan.co.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas