Viral di Media Sosial, Pengusaha Asal Sumatera Barat Ekspor 40 Karung Lato-lato ke Malaysia
Bea Cukai Teluk Bayur berharap bahwa ekspor tersebut dapat menjadi pemicu masyarakat untuk semakin maju dan berani bersaing di pasar Internasional
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Demam permainan lato-lato kini tak hanya sebatas berada di tanah air, tetapi negara tetangga Indonesia yakni Malaysia pun juga turut dihebohkan dengan mainan tersebut.
Tingginya permintaan akan lato-lato di Negeri Jiran tersebut membuat seorang pengusaha di Sumatra Barat mengekspor mainan yang mengeluarkan bunyi “tek-tek-tek.” itu.
Tak tanggung-tanggung, pengusaha itu sampai mengekspor mainan lato-lato sebanyak 40 karung dengan berat bersih 785 kg.
Kabar tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram Bea Cukai Teluk Bayur (@beacukaitelukbayur) pada Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Disdikbud Kota Magelang Keluarkan Surat Edaran Larangan Membawa Lato-lato ke Sekolah
“Pada Selasa (24/1/2023) Bea Cukai Teluk Bayur melaksanakan pelepasan ekspor perdana mainan lato-lato tujuan Malaysia di Bandara Internasional Minangkabau,” tulis Bea Cukai Teluk Bayur.
“Berdasarkan data Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), ekspor perdana lato-lato ke Malaysia ini sebanyak 40 karung dengan berat bersih 785 kg,” imbuhnya.
Di samping itu, Bea Cukai Teluk Bayur juga berharap bahwa ekspor tersebut dapat menjadi pemicu masyarakat untuk semakin maju dan berani bersaing di pasar Internasional.
Sejarah Permainan Lato-lato
Seperti diketahui, permainan lato-lato berasal dari Amerika Serikat. Di negara asalnya, mainan tersebut diberi nama clackers, click-clacks, atau knockers.
Pada awal '70-an, ratusan pembuat mainan telah menjual jutaan clackers di seluruh dunia. Saat itu, clackers dibuat dari kayu atau logam hingga akhirnya ada yang juga membuatnya dari tempered glass.
Sejak saat itu pula, clackers sangat populer sehingga permainan itu menjangkau penduduk sebuah provinsi kecil di Italia utara bernama Calcinatello.
Di wilayah yang mempunyai populasi 12.832 jiwa tersebut pernah diadakan kompetisi tahunan untuk penggemar clackers.
Dari sisi tampilan, clackers atau lato-lato ini bentuknya mirip dengan boleadoras, senjata pilihan untuk gaucho atau koboi ala Argentina yang digunakan untuk menangkap hewan bernama guanaco.