Dirut PMN Arief Mulyadi: Saya Ini AO yang Akting Jadi CEO
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Arief Mulyadi mengisahkan perjalanan kariernya mulai dari level Account Officer (AO).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Arief Mulyadi mengisahkan perjalanan kariernya mulai dari level Account Officer (AO).
Selama dua dekade mengabdi di perusahaan pelat merah, Arief akhirnya dipercaya menjadi Chief Executive Officer (CEO).
“Kalau saya ini di keluarga PNM istilahnya account officer (AO) yang akting jadi CEO,” ungkapnya di kantor Tribun Network, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Baca juga: Perluas Pemberdayaan UMKM Perempuan, PNM Gandeng Fatayat NU
Menurutnya, bukan hanya jabatan yang terpenting menjadi manusia kalau dapat memberikan manfaat buat orang lain.
“Minimal bisa memberikan manfaat ke 13 juta nasabah. Saya masuk PNM belum kenal siapa-siapa tetapi setelah di PNM hampir 24 tahun ini alhamdulillah sudah naik pengetahuan dan relasi,” urainya.
Simak lanjutan wawancara khusus Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Dirut PNM Arief Mulyadi:
Pak Arief ini kan sudah di PNM sejak awal berdiri, boleh diceritakan makna dari pengabdian panjang?
Kalau saya ini di keluarga PNM istilahnya account officer (AO) yang akting jadi CEO. Saya menjadi AO tahun 1999 dari PNM, saya lahir, saya belajar dan bisa menjadi CEO buat saya sesuatu.
Di luar itu adalah menurut saya tujuan 67 ribu insan PNM sama bahwa kami sudah bisa jadi manusia kalau dapat memberikan manfaat buat orang lain.
Minimal bisa memberikan manfaat ke 13 juta nasabah. Saya masuk PNM belum kenal siapa-siapa tetapi setelah di PNM hampir 24 tahun ini alhamdulillah sudah naik pengetahuan dan relasi.
Baca juga: Perluas Pemberdayaan UMKM Perempuan, PNM Gandeng Fatayat NU
Sebagus-bagusnya orang pasti tetap ada cacatnya pernah tidak mengalami cacian?
Saya pakai istilah kalau kata teman-teman capek sama Pak Arief terlalu detail dan perfect. Kedua ada yang bilang saya kelewat baik mungkin karena terlalu lama di PNM.
Kemudian ketiga memang ada barrier psikologis dengan rekan kerja saking lamanya jadi ada komentar gue kan tahu elo mau marah gimana.
Buat seorang leader apalagi saya sekarang diamanahi Direktur Utama PNM dengan 67 ribu karyawan dan punya coverage 660 kecamatan saya anggap kekurangan. Yang saya harapkan tidak diikuti oleh pengganti saya.
Baca juga: PNM dan PIP Sepakati Pembiayaan Modal Kerja untuk Pelaku Usaha Ultra Mikro
Bagaimanapun Pak Arief mendalami keunganan bertahun-tanun, prediksi Anda tahun 2023 seperti apa perekonomian kita?
Pendapat pribadi saya nggak usah jauh-jauh berkaca tiga tahun ke belakang gross kita ditambah gangguan geopolitik alhamdullilah kita masih survive. So far oke memang nggak semua masyarakat ada yang makan sulit.
Saya optimis bahwa kita bisa melampaui gangguan badai global seperti 1998 bahkan ada pertumbuhan.
Minimal kalau tidak pertumbuhan ada basis, dan ada fundamental yang bangun masyarakat.
Kalau kita pesimis terus, tahun 2023 ini karena faktor global nanto 2024 bakal lebih anget karena politik. Nggak selesai-selesai.
Baca juga: PNM dan PIP Sepakati Pembiayaan Modal Kerja untuk Pelaku Usaha Ultra Mikro
Berapa total penyaluran kredit PNM di 2022 apakah ada pertumbuhan di tengah gejolak?
Kami salurkan Rp 66 triliun dengan outstanding Rp43 triliun.
Kalau boleh diceritakan di masa sulit ini berapa non performing loan (NPL) untuk kinerja PNM?
Untuk PNM Meekar gross NPL Januari 2023 mungkin tutup sekitar 0,14 persen.
Bagaimana kuncinya PNM bisa mengelola NPL tetap rendah?
Jadi kuncinya memang kami desain dari awal mitigasi build in dengan program pemberdayaan. Jadi kita bikin kelompok inikan pembiayaan individual.
Jadi kelompok tadi ada keterkaitan satu sama lain. Apabila ada satu anggota yang nggak bisa bayar yang lain harus bisa gendong. (Tribun Network/Reynas Abdila)