Pertumbuhan Ekonomi RI Mencapai 5,31 Persen, Menko Airlangga: Tertinggi Selama Pemerintahan Jokowi
Pertumbuhan ekonomi tentu ditopang dari mobilitas masyarakat melalui peningkatan kunjungan baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 mencapai angka 5,31 persen.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q4 tahun 2022, secara virtual, Senin (6/2/2023).
"Secara kumulatif di Tahun 2022 ekonomi mampu tumbuh di angka 5,31 persen, pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari angka pre covid-19 yaitu yang rata-rata sebesar 5 persen sebelum pandemi dan ini merupakan angka yang tertinggi sejak masa pemerintahan bapak presiden Bapak Joko Widodo," kata dia.
Baca juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Mencapai 5,31 Persen
Menurut Airlangga, penanganan Covid-19 menjadi kunci keberhasilan pemulihan ekonomi nasional. Terlebih, di kuartal IV tahun 2022 tercatat ekonomi tumbuh melesat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tercermin dalam pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-4 yang tumbuh sebesar 5,01 persen secara tahunan. Artinya dibandingkan dengan Desember tahun lalu," papar dia.
Airlangga melihat, pertumbuhan ekonomi tentu ditopang dari mobilitas masyarakat melalui peningkatan kunjungan baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
"Yang paling menggembirakan adalah sektor industri pengolahan yang tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu PDB sektor industri sebesar 5,64 persen secara tahunan," tegasnya.
Di sisi lain, hal serupa juga dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono. Dia menyatakan, ditengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 tumbuh 5,31 persen.
"Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I hingga IV tahun 2022 dibandingkan dengan triwulan I hingga IV tahun 2021 tumbuh 5,31 persen," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin.
Margo mengatakan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV 2022 atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 5.114,9 triliun. Kemudian, bila dilihat atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat Rp 2.988,6 triliun.
Sedangkan, di tahun 2021 atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 5.007,0 triliun. Adapun jika dilihat atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat Rp 2.978,0 triliun.
"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2022 bila dibandingkan dengan triwulan III 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 0,36 persen," ucap Margo.
Meski demikian, Margo mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun 2022 tumbuh meski melambat dibandingkan kuartal IV tahun 2021.
Sementara itu, Margo berujar, jika dilihat secara tahunan kinerja ekonomi kuartal IV tahun 2022 masih tumbuh di level 5 persen.
"Bila dibandingkan dengan triwulan IV 2021 perekonomian Indonesia pada triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 5,01 persen," ujarnya.