Upaya IWAPI Dorong Wanita Pengusaha Indonesia Majukan Perekonomian Dalam Negeri
Sandiaga ingin anggota IWAPI mengambil peran sebagai mitra pengembangan kewirausahaan secara nasional hingga 2024 mendatang
Penulis: Willem Jonata
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan perlu menambah 4,4 juta lapangan kerja baru untuk membangun perekonomian negara, terutama mengembangkan UMKM.
Untuk itu, menurut dia, perlu ada satu juta wirausaha baru guna menampung tiga sampai empat pekerja.
"Ini sudah terukur pada RPJMN, saya berada di bawah pak Teten, kementerian Koperasi, bertanggungjawab untuk usaha mikro," tutur Sandiaga Uno dihadapan ribuan anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Jumat (10/2/2023).
Baca juga: IWAPI Sambut Baik Pernyataan Presiden Jokowi Dukung Pengesahan RUU PPRT
Pada peringatan Hari Jadi ke-48 IWAPI bertema 'Peran Penting IWAPI di Usia ke 48 Tahun Dalam Mensukseskan Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023, Sandiaga ingin anggota IWAPI mengambil peran sebagai mitra pengembangan kewirausahaan secara nasional hingga 2024 mendatang.
Dengan begitu, lanjut dia, rasio kewirausahaan di Indonesia bisa meningkat dari saat ini baru 3.7 persen.
UMKM lokal juga harus didorong dengan penguatan digitalisasi dan e-commers. Sebab saat ini peluangnya, Indonesia menjadi pertumbuhan digitalisasi dan e-commers terbesar se-Asia Fasifik.
Untuk menjawab tantangan tersebut, di hari yang sama IWAPI meluncurkan platform IWAPI Digital.
Platform tersebut sebagai penyedia layanan untuk lebih dari 30 ribu anggota, lalu bisa dijadikan sebagai market place, website IWAPI, komunitas platform yang menyediakan vitur pelatihan kewirausahaan. Bisa juga dijadikan wadah pertemuan antara pemodal dan UMKM.
"Semua bisa dilakukan di IWAPI Digital. Ini sebagai langkah kami mengembangkan UMKM agar naik kelas di tengah perkembangan teknologi ekonomi yang sangat pesat," tutur Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi.
Dengan meluncurkan platform baru tersebut, Nita Yudi mengatakan, perempuan pengusaha yang menjadi anggota IWAPI tersebar di 34 provinsi, siap memajukan ekonomi dalam negeri. Termasuk menjangkau pasar di luar negeri atau mancanegara.
Menurutnya, walaupun masa pandemi Covid-19 sudah terlewati, ada tantangan ekonomi baru di masa endemi yang dimulai pada tahun 2023 dan seterusnya. Termasuk kewaspadaan akibat ketidakpastian ekonomi global akibat geopolitik.
Baca juga: Tarif Listrik 3.500 VA ke Atas Naik, Ketua Iwapi: Pelaku Usaha Rumahan Terkena Dampak
"Kita ubah tanggapan tahun 2023 ini tahun yang gelap, suram, menjadi konfisi perekonomian yang stabil dan positif. Ini akan membawa angin segar untuk para UMKM," katanya.
Di tahun 2023 ini, lanjut Yuni, IWAPI akan terus mengambil peran dalam membangkitkan ekonomi Indonesia dan juga Asia Tenggara.
"Kami sebagai organisasi wanita pengusaha terbesar di Indonesia dan juga diakui keberadaannya di Asia Tenggara, menargetkan, kita harus tetap bangkit, kita harus tetap optimis, sehingga kita dapat menciptakan generasi penerus yang kompeten. Jadi, tahun 2023 targetnya tidak ada kata gelap dalam ekonomi Indonesia, melainkan pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabil," tutur Nita Yudi.
Di hari yang sama juga, DPP IWAPI mengangkat Executive Chairwoman MNC Group Liliana Hary Tanosoedibyo sebagai Dewan Konsultasi DPP IWAPI.