Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Soal Rencana Investasi Emirates di Garuda Indonesia, Wamen BUMN: Belum Terjadi Tahun Ini

Kartika memastikan, investasi itu belum akan terjadi di tahun ini. Sebab kata dia masakapai Garuda belum membutuhkan pendanaan dalam waktu dekat.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Soal Rencana Investasi Emirates di Garuda Indonesia, Wamen BUMN: Belum Terjadi Tahun Ini
Serambi Indonesia/Hendri
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 143 terparkir di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo membuka suara terkait kabar investasi maskapai asal Timur Tengah Emirates Airways dan Etihad bakalan menanamkan modalnya di PT Garuda Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo membuka suara terkait kabar investasi maskapai asal Timur Tengah Emirates Airways dan Etihad bakalan menanamkan modalnya di PT Garuda Indonesia.

Kartika memastikan, investasi itu belum akan terjadi di tahun ini. Sebab kata dia masakapai Garuda belum membutuhkan pendanaan dalam waktu dekat.

"Belum, sementara Garuda sekarang cashnya rich banget. Jadi jangka pendek ini Garuda belum memerlukan pendanaan," kata Kartika kepada wartawan di Ritz Carlton Pacific Place, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Dirut Garuda Indonesia akan Kaji Ulang Larangan Pemakaian Jilbab Bagi Pramugari

Namun demikian, Kartika memastikan, saat ini pihaknya fokus untuk memajukan kinerja Garuda Indonesia khususnya pada semester I tahun 2023.

"Jadi kita pelan-pelan lah kita lihat kinerjanya Garuda semester satu ini yang Insya Allah sudah positif," kata dia.

Sebelumnya, mengutip Kompas.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan mulai mencari investor, setelah Garuda Indonesia memperoleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun.

BERITA TERKAIT

Adapun dua maskapai besar asal Uni Emirat Arab (UAE) disebut-sebut tengah dalam pembicaraan untuk kerja sama.

Erick menekankan, investor yang nantinya akan bekerja sama sebagai partner strategis dengan Garuda Indonesia, harus memiliki nilai tambah.

Baca juga: Satu Setengah Tahun Disuspensi, Garuda Indonesia Bisa Jualan Saham Lagi, Harganya Naik 4,9 Persen

Ia juga mewanti–wanti agar jangan sampai Indonesia hanya menjadi market saja. Ia juga berharap kerja sama dengan UEA bisa menjadi jendela bagi produk Indonesia, ke Timur Tengah, Afrika, bahkan Eropa.

"Siapapun itu, wajib menjadi partner strategis, jadi bukan hanya uang . Itulah mengapa laut dan udara kita perbaiki secara ekosistem. Salah satunya, bisa Emirates, bisa Etihad yang akan menjadi bagian daripada logistik ekosistem udara kita. Tapi belum putus, kan kemarin baru persentasi," kata Erick.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas