ASDP Siapkan Tiga Strategi untuk Angkutan Lebaran 2023
Manajemen ASDP menyiapkan inisiatif dan strategi guna mendukung kelancaran layanan pada periode Angkutan Lebaran 2023.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mempersiapkan strategi peningkatan layanan Angkutan Lebaran 2023 mendatang.
Hal ini berdasarkan evaluasi terhadap penyelenggaraan layanan penyeberangan periode Angkutan Lebaran 2022 serta Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 lalu.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Shelvy Arifin mengungkap, hasil evaluasi dari layanan Angkutan Lebaran 2022 dan Layanan Nataru 2023 kemarin, terdapat 3 pembelajaran yang menjadi fokus.
"Pertama, terdapat kondisi cuaca ekstrem di beberapa lintasan sehingga terjadi penutupan layanan penyeberangan pada periode waktu tertentu," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (19/2/2023).
Kedua, masih terdapat praktik calo yang terjadi sehingga perlu dilakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk mengatasi hal tersebut.
Ketiga, tentang keselamatan dan keamanan pelayanan angkutan penyeberangan.
Shelvy menyinggung kejadian jatuhnya kendaraan Over Dimension Overload (ODOL) saat pemuatan di atas kapal angkutan penyerbangan. Menurut dia, hal itu perlu menjadi perhatian.
"Atas kejadian ini, perlu dilakukan koordinasi dengan stakeholders terkait serta peningkatan pemahaman SOP oleh operator kapal sebagai tindak lanjut pencegahan agar tidak terjadi kembali," ujarnya.
Shelvy mengatakan manajemen ASDP telah menyiapkan inisiatif dan strategi guna mendukung kelancaran layanan pada periode Angkutan Lebaran 2023 yang akan terlaksana kurang lebih dua bulan mendatang.
Baca juga: ASDP Siapkan 2 Skema Pembelian Tiket Kapal Penyebrangan untuk Mudik Lebaran 2023
Beberapa inisiatif strategi yang disiapkan seperti penyiapan Buffer Zone di KM97 Tol Arah Merak.
"Berdasarkan rapat dengan Pemprov Banten, terdapat beberapa potensi pengembangan lahan untuk buffer zone di luar area pelabuhan, antara lain penyediaan lahan di KM 89 dan KM 97, serta perluasan titik buffer zone di KM 68," kata Shelvy.
Menurut dia, beberapa fungsi rest area sebagai pendukung angkutan penyeberangan adalah menjadi buffer zone sebagai area untuk melakukan screening muatan bahan berbahaya.
Baca juga: Korlantas Polri Petakan Penempatan Personel dan Pos di Jalur Pansela Saat Arus Mudik Lebaran 2023
Selain itu, ia menyebut perlu adanya screening tiket pengguna jasa yang akan menyeberang agar sesuai dengan jadwal serta menjamin aspek safety terkait dengan ketepatan data manifes.
"Selanjutnya, pelebaran dan penataan Bahu Jalan Cikuasa bawah dan atas. Lalu, penambahan satu dermaga eksekutif untuk melayani angkutan dominan penumpang pada saat peak sason," kata Shelvy.
Rencana lainnya berhubungan dengan Pelabuhan Merak seperti relokasi stasiun kereta api Merak, rencana penambahan dermaga di area sekitar Pelabuhan Merak dan Bakauheni, dan penyiapan dermaga di luar Pelabuhan Merak dan Bakauheni (Ciwandan dan Panjang).
Baca juga: PPKM Dicabut, MTI Prediksi Momen Mudik Lebaran 2023 akan Terjadi Lonjakan Perjalanan
Lalu, ada penambahan kapasitas daya tampung pelabuhan untuk kelancaran trafik di Pelabuhan Merak, serta sosialisasi masif penggunaan tiket online untuk menghindari antrian di pelabuhan sehingga yang belum beli tiket online tidak langsung masuk ke Pelabuhan.
Shelvy berharap Angkutan Lebaran 2023 dapat berjalan lancar, aman, tertib dan selamat.