Perusahaan Teknologi Arm China Pangkas 100 Karyawan Usai Catatkan Penurunan Laba
Perusahaan teknologi pembuat chip Arm China memangkas 100 karyawannya usai mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 96 persen pada tahun lalu.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK di sejumlah perusahaan teknologi global belum akan berakhir.
Terbaru, perusahaan teknologi chip, Arm China, memangkas 100 karyawannya usai mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 96 persen pada tahun lalu.
Perusahaan mengatakan sebagian besar karyawan yang di PHK berasal dari tim desain komputasi kinerja tinggi (HPC) dan sistem-on-a-chip (SoC).
Arm China mencatat penurunan laba besar-besaran, bahkan setelah mencapai peningkatan pendapatan tahunannya.
Tahun lalu, perusahaan hanya mencatatkan laba bersih sebesar 3,2 juta dolar AS dibandingkan dengan 79,2 juta dolar AS pada 2021.
Di sisi lain, perusahaan juga melaporkan kerugian sebesar 37 juta dolar AS dari transaksi valuta asing pada 2022, dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh sebesar 9 juta dolar AS pada tahun sebelumnya.
Selain mengalami penurunan laba, perusahaan juga tengah mengalami gejolak, dengan CEO yang sekarang telah digulingkan menolak untuk meninggalkan perusahaan bahkan setelah mayoritas memilih menentangnya.
Baca juga: Prahara PHK Guncang Perusahaan Cloud Twilio, 1.500 Karyawan Kehilangan Pekerjaan
Perang teknologi antara Amerika Serikat dengan China juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor di mana perusahaan harus melakukan PHK massal demi mengimbangi tren penurunan keuntungannya.
Arm China menyatakan, semua karyawan yang terkena dampak PHK akan diberi kompensasi yang memadai sesuai dengan masa kerjanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.