Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat Nilai Motor Listrik Buatan Anak Bangsa jadi Solusi Emisi Karbon sekaligus Genjot Inovasi

Pengamat beberkan sejumlah kelebihan motor listrik buatan anak bangsa yang bisa jadi solusi atasi emisi karbon dan genjot inovasi.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pengamat Nilai Motor Listrik Buatan Anak Bangsa jadi Solusi Emisi Karbon sekaligus Genjot Inovasi
Lita Febriani/Tribunnews.com
Area test ride sepeda motor listrik di IIMS 2023, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (19/2/2023). Berikut komentar pengamat perihal keunggulan motor listrik buatan anak bangsa. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai, motor listrik buatan anak bangsa memiliki sejumlah kelebihan.

Pertama motor listrik bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan emisi karbon.

Fahmy mengatakan, salah satu penyumbang terbesar emisi karbon adalah gas karbon dioksida yang bersumber dari asap knalpot kendaraan motor pengguna energi fosil.

Sehingga keberadaan motor listrik bisa diharapkan secara langsung mengurangi ketergantungan pada Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Untuk meminimkan carbon dioxide itu Pemerintah menerapkan program transisi energi untuk mencapai target zero carbon pada 2060.

Program transisi energi itu adalah mendorong migrasi dari kendaraan bermotor fosil ke kendaraan listrik," kata Fahmy kepada Tribunnews.com, lewat keterangan tertulis, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik, Pemerintah Pilih Standarisasi Baterai Swap untuk Motor Listrik

Fahmy melanjutkan penjelasannya, migrasi energi ini perlu didukung pemerintah secara holistik.

Berita Rekomendasi

Pemangku kebijakan perlu berupaya menciptakan ecosystem industry kendaraan bermotor, baik dalam produksi maupun pemasaran kendaraan listrik.

Fahmy menyebut, pemerintah Indonesia sudah melakukan langkah tersebut dengan melakukan berbagai hal.

Seperti mulai melarang ekspor biji nikel, hilirisasi biji nikel untuk menghasikan produk turunan hingga produksi baterai listrik.

"Di sisi pemasaran, Pemerintah berupaya untuk menciptakan pasar kendaraan listrik dengan mewajibkan pengunaan Kendaraan Bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai kendaraan dinas bagi pejabat pemerintah pusat dan daerah," tambah Fahmy.

Meskipun demikian, lanjut Fahmy, masih ada kekurangan dalam ecosystem industry kendaraan bermotor yang dibagun pemerintah.

Pasar kendaraan listrik dinilai masih kecil sehingga perlu diperluas dengan menyasar konsumen perorangan melalui pemberian subsidi bagi setiap pembelian kendaraan listrik.

"Dalam pemberian subsidi, Pemerintah mensyaratkan kendaraan listrik harus diproduksi di Indonesia dengan tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 85 persen, yang diproduksi oleh anak bangsa," tegas Fahmy.

Baca juga: Harga Sepeda Motor Listrik Merek Lokal di IIMS 2023 Tembus Rp 120 Juta

Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi.
Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi. (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas