Permintaan Anjlok, Ericsson Bakal PHK 1.400 Karyawan di Swedia
produsen peralatan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson mengumumkan rencana pemangkasan 1.400 karyawannya di Swedia.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM - Badai pemutusan hubungan kerja atau PHK di sejumlah perusahaan teknologi global tampaknya belum akan berakhir.
Terbaru, produsen peralatan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson mengumumkan rencana pemangkasan 1.400 karyawannya di Swedia.
Baca juga: Nokia dan Ericsson Akhirnya Ikut Hengkang dari Rusia
Dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO Ericsson Borje Ekholm mengatakan PHK tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan bisnis perusahaan yang dipicu oleh menurunnya permintaan di beberapa pasar, termasuk Amerika Utara.
Selain itu, Ekholm juga meminta maaf kepada karyawan yang terkena dampak PHK, sembari akan memberi kompensasi yang layak kepada mereka.
“Kami meminta maaf kepada karyawan yang terkena PHK. Ini merupakan langkah terakhir yang harus diambil perusahaan,” kata Ekholm.
Ekholm juga tak menampik PHK yang dilakukan Ericsson berpotensi terjadi di beberapa cabang perusahaan di negara lainnya.
Baca juga: Tekan Kerugian, KPMG Umumkan PHK 700 Karyawan Secara Global
Ini bukan kali pertama Ericsson melakukan PHK.
Pada 2017 lalu, perusahaan juga telah memangkas ribuan karyawannya untuk menghindari kerugian pada bisnisnya.
Selain Ericsson, beberapa raksasa teknologi lain telah terlebih dahulu mengumumkan PHK, yakni di antaranya Twilio (1.500 karyawan). iRobot (85 karyawan), Yahoo (1.000 karyawan), eBay (500 karyawan), Zoom (1.300 karyawan), Dell Technologies (6.650 karyawan), Pinterest (150 karyawan), PayPal (2.000 karyawan), Google (12.000 karyawan), Microsoft (10.000 karyawan), Salesforce 7.000 karyawan), IBM (3.900 karyawan) dan SAP (3.900 karyawan).