Tingkatkan Peranan Obat Herbal di Era Modern, Perusahaan Jamu Ini Buka Kios Sehat Natural di Solo
Obat herbal di Indonesia makin terasa peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Seperti yang terus dilakukan oleh perusahaan jamu satu ini.
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Obat herbal di Indonesia makin terasa peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini sangat wajar, karena Indonesia memang negara yang kaya akan tanaman obat-obatan.
Terlebih, Pemerintah telah mendukung pemanfaatan obat-obatan tradisional lewat Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2018, yang mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional alternatif dan komplementer yang dilaksanakan secara sinergis dan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan.
Sejak saat itu, pengobatan tradisional dan komplementer telah diterapkan di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Upaya ini pun turut didukung oleh perusahaan jamu dan obat tradisional ternama, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TBK.
Langkah Sido Muncul tersebut salah satunya dilakukan melalui pembukaan kios Sehat Natural. Setelah sebelumnya dibuka di Semarang, Sido Muncul membuka kios Sehat Natural yang kedua di RSUD Bung Karno (RSBK), Solo, Selasa (21/2/2023).
Pembukaan kios tersebut dilakukan dalam rangka mendukung kemajuan pelayanan kesehatan di Kota Solo.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat menjelaskan, hadirnya gerai obat-obatan tradisional di lingkungan pelayanan kesehatan formal sebagai bentuk dukungan kepada pelayanan kesehatan modern.
"Dengan cara ini pasti nanti produk-produk herbal bisa menjadi pendamping serta supporter (pendukung) di dalam pelayanan kesehatan formal," ucapnya.
Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa Sido Muncul yang berbasis obat-obatan tradisional diharapkan dapat mengenalkan produk-produk dan kegunaan jamu kepada masyarakat secara lebih mendalam.
Kolaborasi obat herbal dengan pengobatan modern
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo Siti Wahyuningsih turut menyatakan bahwa peranan obat-obatan herbal di era modern merupakan sesuatu yang penting.
"Ini kan intinya bagaimana kita mengembangkan herbal yang dikolaborasikan dengan pengobatan modern," ungkapnya.
Ning, sapaan akrabnya, juga mengatakan bahwa pemerintah berupaya untuk memodifikasi peran antara pengobatan herbal dan modern, yang artinya pengobatan komplementer atau saling melengkapi.
"Kenapa di RSBK? Karena ini RS pemerintah, kita jadikan pusat pemberdayaan pengobatan komplementer," jelasnya.
Ia turut menegaskan bahwa kedudukan obat-obatan herbal di masyarakat tak bisa dipandang sebelah mata. Mengonsumsi jejamuan memang sudah menjadi yang sangat melekat di masyarakat, khususnya oleh masyarakat Kota Bengawan.
Hal ini terbukti dari fakta bahwa jamu tradisional telah menjadi elemen penting dari wellness tourism di Kota Solo, sehingga daya konsumsi obat-obatan tradisional cukup tinggi di wilayah tersebut.
"Solo itu sebetulnya kekuatannya sangat besar dari kekuatan user (pengguna)nya. Solo juga dari sejarah terkenal akan jamunya, kemudian dengan budayanya, sehingga nanti ini kita kemas menjadi wellness, untuk kebugaran," tuturnya.
Sementara itu Direktur RSUD Bung Karno Wahyu Indianto selaku perwakilan dari RSBK mengatakan bahwa program kolaborasi ini juga bertujuan untuk mengenalkan jamu sebagai intangible heritage atau warisan budaya tak berwujud dari Indonesia. Senada, ia pun mengharapkan jamu bisa menjadi obat alternatif yang saling mengisi dengan obat-obatan modern.
"Harapannya pengobatan herbal dan kimia saling melengkapi. Kemudian kerja sama ini juga menjadi langkah awal wellness tourism di Kota Solo," ucap Wahyu Indianto.