BI Catat Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Sebanyak Rp8.271 Triliun Per Januari 2023
Untuk diketahui, M1 adalah meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2023 tercatat sebesar Rp8.271,7 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, angka tersebut tumbuh 8,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/yoy)
Dirinya kembali melanjutkan, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan komponen uang beredar sempit (M1).
Baca juga: Bank Indonesia: Jumlah Uang Beredar di Masyarakat pada September 2022 Tercatat Rp 7.962 Triliun
"Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit atau M1 sebesar 8,5 persen (yoy)," ujar Erwin dalam keterangannya, Jumat (24/2/2023).
Untuk diketahui, M1 adalah meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).
Sementara M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Erwin kembali melanjutkan, perkembangan M2 pada Januari 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).
Untuk penyaluran kredit, pada Januari 2023 tumbuh sebesar 10,2 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 11,0 persen sejalan dengan perkembangan kredit produktif maupun konsumtif.
Sementara itu, tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 20,5 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 13,9 persen (yoy).