Dirut Garuda Indonesia Soal Investasi Emirates dan Etihad: Saya Serahkan ke Pemilik
Apabila rencana investasi kedua maskapai asal Timur Tengah ini terjadi, Irfan mengatakan DPR sudah menyetujui hal tersebut.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyerahkan seluruh keputusan terkait rencana investasi Emirates Airways dan Etihad di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kepada pemilik, yaitu Pemerintah RI.
Ia mengatakan diskusi mengundang investor strategis akan dilakukan lagi pada tahun ini, sama seperti yang sudah terjadi 2022 silam.
"Ini baru pada level diskusi, bahwa tahun ini kita akan mengundang strategic investor. Jadi, diskusi dengan strategic investor sebenarnya sudah dilakukan dari tahun lalu," katanya ketika ditemui di ICE BSD Tangerang, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Garuda Indonesia Patok Biaya Penerbangan Haji Rp 32 Juta di 2023
"Tapi, tolong dipahami, ini ranahnya pemilik, ya. Bukan manajemen. Jadi, tanpa izin pemilik, kita tentu tidak bisa melakukan tindakan apa-apa. Ini saya serahkan ke pemiliki, deh," ujar Irfan melanjutkan.
Dikatakan Irfan, diskusi yang terjadi pada 2022 kemarin belum ada kelanjutannya karena saat itu seluruh pihak sepakat menunggu penyelesaian PKPU.
"Semua sepakat kita harus tunggu penyelesaian PKPU dan restrukturisasi Garuda," katanya.
Apabila rencana investasi kedua maskapai asal Timur Tengah ini terjadi, Irfan mengatakan DPR sudah menyetujui hal tersebut.
"Sudah diperbolehkan oleh DPR selama kepemilikian Pemerintah itu 51 persen. Hari ini kan Pemerintah punya sekitar 60 persen. Jadi, memang secara izin DPR, diperkenankan," katanya.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, kabar maskapai Timur Tengah yang akan menjadi investor Garuda Indonesia ini mencuat setelah diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (4/7/2022).
"Salah satunya, bisa Emirates, bisa Etihad yang akan menjadi bagian daripada logistik ekosistem udara kita. Tapi belum putus, kan kemarin baru persentasi," kata Erick.
Baca juga: KPK Juga Tetapkan Pihak Swasta dalam Kasus Suap Pengadaan Airbus Garuda Indonesia
Erick menekankan investor yang nantinya akan bekerja sama sebagai partner strategis dengan Garuda Indonesia harus memiliki nilai tambah.
Terbaru, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo membuka suara terkait kabar investasi maskapai asal Timur Tengah Emirates Airways dan Etihad bakalan menanamkan modalnya di PT Garuda Indonesia.
Kartika memastikan, investasi itu belum akan terjadi di tahun ini. Sebab kata dia masakapai Garuda belum membutuhkan pendanaan dalam waktu dekat.
"Belum, sementara Garuda sekarang cashnya rich banget. Jadi jangka pendek ini Garuda belum memerlukan pendanaan," kata Kartika kepada wartawan di Ritz Carlton Pacific Place, Rabu (15/2/2023).