Bursa Saham Asia Meluncur ke Posisi Terendah dalam 2 Bulan Ini
Bursa saham Asia meluncur ke posisi terendah dalam dua bulan terakhir pada perdagangan hari ini.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Pergeseran ke atas dalam ekspektasi The Fed menjadi keuntungan bagi dolar AS, yang naik 1,3 persen pada sekeranjang mata uang lain di minggu lalu untuk bertahan di 105.220.
Euro berada di level 1,0546 dolar AS, setelah menyentuh level terendah dalam tujuh minggu di 1,0536 dolar AS pada Jumat (24/2/2023).
Dolar AS mencapai puncak dalam sembilan minggu terakhir pada yen Jepang untuk bertahan di 136,27, sebagian dibantu oleh komentar dovish dari pembuat kebijakan utama di Bank of Japan.
Kenaikan dolar dan imbal hasil telah menjadi beban bagi emas, yang turun 1,7 persen pada minggu lalu dan terakhir berada di 1.810 dolar AS per ons.
Harga minyak turun karena prospek ekspor Rusia yang lebih rendah diimbangi oleh meningkatnya persediaan di Amerika Serikat dan kekhawatiran atas aktivitas ekonomi global.
Brent turun 33 sen menjadi 82,83 dolar AS per barel, sementara harga minyak mentah AS turun 25 sen menjadi 76,07 dolar AS per barel.