Tidak Mendapatkan Bantuan dari Pemerintah, 70 Penyalur Kedelai Membentuk Asosiasi
Tidak kurang 70 penyalur kedelai di berbagai daerah yang meliputi 5.000 perajin kedelai membentuk asosiasi
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak kurang 70 penyalur kedelai di berbagai daerah yang meliputi 5.000 perajin kedelai membentuk asosiasi atau Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional (PPKN).
Wakil Ketua PPKN Teguh Kurnia Gunawan mengatakan, pembentukan asosiasi ini berangkat rasa yang sama para pelaku kedelai yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Jadi kita berkumpul mewadahi pelaku usaha kedelai yang ada di Indonesia yang terdiri dari 70 penyalur di berbagai daerah meliputi 5.000 perajin yang lebih 95 persen perajin tidak mendapatkan bantuan pemerintah," kata Teguh di sela-sela pelantikan para pengurus PPKN di Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Harga CPO, Kedelai dan Jagung Masih Naik, Menkeu Sri Mulyani: Harga Gas Menurun Tajam
Teguh menilai program subsidi pemerintah cukup baik, namun disayangkan tidak merata dan hanya dinikmati satu pihak saja.
"Hadirnya PPKN justru mengurangi dominasi monopoli mendapat bantuan subsidi pemerintah," katanya.
Diketahui pemerintah hanya menyalurkan subsidi lewat satu organisasi saja, yakni Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) dan dari anggaran subsidi sebesar Rp800 miliar tahun lalu hanya bisa terdistribusi sebesar 20 persen saja ke perajin tahu tempe.
Ketua PPKN Darmini Lesmana menambahkan, saat ini kebutuhan kedelai Indonesia tercatat rata-rata setiap tahunnya 2,9 juta ton, 90 persen diantaranya impor dari beberapa negara.
Jaminan pasokan kedelai dan harga yang stabil menjadi harapan pagi para pelaku usaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama.
Baca juga: Pedagang Tempe Ngeluh Harga Kedelai Masih Tinggi Meski Sudah Ada Impor, Berharap Bisa Seperti Dulu
“PPKN memiliki komitmen mengkoordinir distribusi kedelai dan juga berkontribusi mendukung bisnis para pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai,” kata Darmini Lesmana.
Darmini mengatakan keberadaan PPKN selain menghimpun dan mengkoordinasikan semua pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai dan turunannya, juga menjadi jembatan dalam menyuarakan aspirasi.
"PPKN akan berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam menjalankan program-program terkait industri kedelai secara berkeadilan, transparan dan menghindari terjadinya praktik usaha tidak sehat pihak-pihak tertentu," katanya.
PPKN optimistis, semua program-program yang dijalankan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.
Acara peresmian dilanjutkan dengan pemberian bantuan kepada perajin tempe dan tahu yang kurang mampu berupa modal usaha yang terdiri dari kacang kedelai, paket peralatan sekolah dan paket sembako