Kemenparekraf Dukung Pelaku Desa Wisata Kolaborasi Kembangkan Potensi
Adapun Biannual Tourism Forum 2023 kali ini secara khusus menjadi forum penguatan komitmen rencana pengembangan desa wisata.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Bapekraf, Adella Raung mengatakan, pihaknya mendukung pelaku desa wisata berkolaborasi mengembangkan potensi.
Hal itu disampaikan saat membuka Biannual Tourism Forum (BTF) 2023 di Labuan Bajo.
“Membangkitkan pariwisata merupakan karya dari para pelaku pariwisata dengan semangat Geber (Gerak Bersama), Gercep (Gerak Cepat) dan Gaspol (Gali semua potensi lapangan kerja),” ucap Adella dikutip Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Sandiaga Uno Dinilai Berhasil Mendorong Ekonomi UMKM Lewat Program Desa Wisata
Kemenparekraf, menurutnya, memfasilitasi desa-desa wisata untuk berada dalam satu kolaborasi berbagai pihak termasuk memperoleh peluang akses pembiayaan dalam pengembangan potensi dan keunikan desa wisata.
Adapun Biannual Tourism Forum 2023 kali ini secara khusus menjadi forum penguatan komitmen rencana pengembangan desa wisata.
“Hasilnya diharapkan melalui pelaksanaan Program Kampanye Sadar WIsata 5.0 yang telah bergulir sejak tahun 2022 lalu hingga akhir 2023 dengan dukungan penuh dari Bank Dunia,” jelasnya.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Kemenparekraf, Florida Pardosi mengatakan, forum ini bertujuan mempertemukan desa wisata dengan berbagai institusi, kelembagaan dan perusahaan serta kolaborasi apa yang bisa dikembangkan.
"PR (Pekerjaan Rumah) kita masih banyak, sektor pariwisata butuh sektor lainnya, begitu pula desa wisata tidak bisa berdiri,” kata Florida.
Dia menuturkan bahwa local champion memiliki bekal yang cukup dari kegiatan pelatihan yang telah diberikan dalam rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata yang selama ini sudah berjalan, serta berkomitmen untuk melaksanakan program ini secara berkelanjutan.
“Semangat kolaborasi dengan berbagai pihak terlihat jelas pada wajah pelaku pariwisata dari Desa Pasir Panjang, Desa Papagarang dan Desa Golomori yang menjadi 3 diantara desa-desa wisata yang menjadi penyangga Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat,” urai Florida.
Baca juga: Perguruan Tinggi Gunakan Dana Pengabdian Masyarakat Bantu Kembangkan Desa Wisata Pascapandemi
Penggerak Desa Wisata Pasir Panjang Mustafa Moeis mengakui, pihaknya saat ini tengah giat mengembangkan berbagai atraksi wisata yang dapat mengundang wisatawan berkunjung ke desanya.
“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton dari wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo,” ujar Mustafa
Melalui Kelompok Sadar Wisata Meet Native Rinca, imbuh dia, sejumlah produk dan layanan wisata di lokasi Gua Kalong, Batu Balok, Pulau Gadoh dan Pulau Pempe terus ditingkatkan.
Baca juga: Perguruan Tinggi Datang, Desa Wisata Batulayang Kian Melayang
“Sejak tahun 2019 lalu, pertunjukan pentas seni budaya tarian Animal Pop Komodo dan Manca Bajo, kami juga kembangkan hingga saat ini,“ terang Mustafa.
Lebih jauh, ia mengatakan, sejak dibuka kembali untuk wisatawan pada Mei tahun lalu, Desa Pasir Panjang sudah beberapa kali melakukan pementasan.
“Terdapat sekitar 1855 kunjungan wisatawan ke desa. Hal ini berdampak pada peningkatan ekonomi warga yang terlibat dalam atraksi wisata desa ini,” tutur Mustafa.