Atasi Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, Perbankan Pakistan Mulai Gunakan Teknologi Blockchain
Asosiasi Bank Pakistan (PBA) telah menandatangani kontrak untuk implementasi platform Know Your Customer (KYC) berbasis blockchain
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, KARACHI – Asosiasi Bank Pakistan (PBA) telah menandatangani kontrak untuk implementasi platform Know Your Customer (KYC) berbasis blockchain yang akan dikembangkan oleh Avanza Group.
Platform ini bertujuan untuk menyatukan perusahaan yang berspesialisasi dalam aplikasi perbankan canggih, solusi manajemen pengalaman pelanggan, blockchain, dan kecerdasan buatan (AI).
Upacara penandatanganan ini diadakan di kantor organisasi industri di Karachi, Pakistan pada Kamis (2/3/2023) dan dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Ketua PBA, Muhammad Aurangzeb dan CEO Inovasi Avanza, Waqas Mirza.
Adapun proyek untuk menciptakan sistem KYC elektronik atau e-KYC adalah bagian dari upaya berkelanjutan Bank Negara Pakistan (SBP) untuk memperkuat infrastruktur kontrol anti-pencucian uang (AML) dan kontra-pendanaan teroris (CTF) negara itu.
“Selain memperkuat kontrol AML, penyebaran platform ini akan menghasilkan efisiensi di bank yang berpartisipasi dan akan menghasilkan peningkatan pengalaman pelanggan,” kata PBA dalam sebuah siaran pers.
Consonance, platform e-KYC yang dirancang oleh Avanza, menggunakan teknologi blockchain untuk memungkinkan bank menstandarkan dan bertukar detail pribadi melalui “jaringan yang terdesentralisasi dan diatur sendiri. Itu harus terjadi dengan persetujuan pelanggan,” menurut asosiasi.
Bank akan dapat menilai pelanggan lama dan baru mereka dengan menggunakan data dari pemeriksaan KYC yang dilakukan oleh lembaga lain yang berpartisipasi.
“Platform ini harus meminimalkan biaya orientasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan saat membuka akun, sehingga dapat memfasilitasi inklusi keuangan," jelas PBA.
Pada Maret 2022, Gubernur Bank Negara Pakistan Reza Baqir mengakui teknologi blockchain dapat memberi manfaat untuk menyelesaikan banyak masalah, termasuk dalam pertukaran mata uang kripto.