Gubernur Bank Indonesia Ungkap Rencana Penerbitan Desain Rupiah Digital pada Juli 2023
Banyaknya respon positif yang ramai dilontarkan masyarakat, mendorong Bank Indonesia untuk mempercepat proses peluncuran desain rupiah digital.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan rencana peluncuran desain atau proof of concept dari uang rupiah digital yang akan dilakukan pada Juli 2023.
“Mulai Juli 2023 nanti, kami akan mengeluarkan proyek desain," tegas Perry dalam acara High Level Seminar ASEAN, yang digelar Senin (6/3/2023).
Tak hanya mengumumkan tanggal peluncuran desain anyar dari uang digital rupiah, dalam kesempatan tersebut Perry juga menjelaskan bahwa Bank Indonesia juga akan merilis kebijakan serta regulasi dan keuangan yang lebih inklusif terkait keberadaan dari mata uang digital.
Baca juga: Indonesia Bakal Punya Rupiah Digital hingga Bisa Beli Barang di Metaverse
Rencana ini akhirnya disahkan setelah Bank Indonesia menerbitkan consultative paper agar masyarakat maupun pengamat memberikan pandangan, hingga saran untuk pengembangan desain rupiah digital pada Februari kemarin.
Banyaknya respon positif yang ramai dilontarkan masyarakat, mendorong Bank Indonesia untuk mempercepat proses peluncuran desain rupiah digital.
Nantinya setelah desain tersebut dipamerkan pada 15 Juli 2023, Bank Indonesia akan langsung mengembangkan desain rupiah digital dalam bentuk enkripsikan.
Seperti yang disampaikan Perry, rencananya rupiah digital akan menggunakan teknologi blockchain atau distributed ledger technology (DLT), untuk mempercepat implementasi rupiah. Diperkirakan proses ini akan memakan waktu kurang lebih 1,5 tahun lamanya.
Lantaran uang rupiah digital harus melewati sejumlah tahapan, pertama adalah distribusi lembaga jasa keuangan besar, baik bank maupun non-bank, yang akan ditunjuk secara terbatas oleh BI sebagai wholesaler.
Untuk memperoleh wholesale rupiah digital, pihak-pihak tersebut perlu mengonversi rekening giro di BI.
Kedua, perluasan wholesale rupiah digital untuk mendukung operasi moneter dan pengembangan pasar keuangan.
Ketiga, pengembangan interaksi wholesale rupiah digital dengan retail CBDC (r-CBDC) atau r-Digital Rupiah.
Dalam tahap ini, R-Digital Rupiah sudah bisa digunakan masyarakat luas layaknya uang kertas dan uang logam hanya dengan menukarkan uang kertas, uang logam, atau rekening giro dengan r-Digital Rupiah lewat perantara yang ditunjuk BI.
Lewat inovasi baru itu, nantinya Indonesia akan memiliki tiga alat pembayaran yang sah, yakni uang kartal seperti uang kertas atau logam yang saat ini masih berlaku.
Kemudian uang dalam bentuk kartu seperti debit, kredit, atau e-money. Terakhir adalah uang digital atau rupiah digital.