Tumpahan Minyak Mentah Kapal Tanker Karam Bikin Pariwisata di Wilayah Filipina Ini Lumpuh
Pesisir pantai resor yang kerap dijadikan tempat menyelam di Provinsi Oriental Mindoro kini tercemar tumpahan minyak mentah.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Tumpahan Minyak Mentah di Pantai Filipina Buat Sektor Pariwisata Lumpuh
TRIBUNNEWS.COM, POLA – Sejumlah resor yang beroperasi di Provinsi Oriental Mindoro di Filipina Tengah, terancam lumpuh, karena pesisir pantai yang kerap dijadikan tempat menyelam tercemar tumpahan minyak mentah.
Insiden tenggelamnya kapal tanker MT Princess Empress yang bermuatan 800.000 liter bahan bakar minyak industri di lepas pantai Provinsi Oriental Mindoro, membuat pantai tersebut berubah warna jadi hitam pekat karena terdampak tumpahan minyak.
Tumpahan minyak juga telah memicu bau tidak sedap hingga membuat para turis membatalkan reservasi mereka selama musim panas.
"Kami sedih karena semua turis yang memesan kami untuk musim panas dan Holy Week mendatang telah dibatalkan, imbas tumpahan minyak ini tidak ada yang menyewa cottage kami karena larangan berenang," kata Marino Enriquez, seorang manajer resor di kota Pola.
Kendati ratusan relawan telah diterjunkan untuk mempercepat proses pembersihan dan peremajaan pantai yang telah rusak akibat tumpahan minyak.
Namun sayangnya insiden tersebut berpotensi memicu kerusakan pada 36.000 hektar terumbu karang, hutan bakau, dan rumput laut yang ada di lepas pantai Oriental Mindoro.
Pemerhati lingkungan bahkan turut mengkhawatirkan mata pencaharian nelayan yang ikut terancam. Lantaran kawasan tempat ikan bertelur ikut yang tersebar dari pantai Oriental hingga selatan Pulau Semirara ikut tercemar.
“Minyak dapat membunuh karang atau menghambat pertumbuhannya. Itu juga dapat mengganggu rantai makanan dan ekosistem mengancam kawasan perlindungan laut tempat ikan bertelur,” kata manajer kampanye dan analis Earth Island Robert Medrano.
Baca juga: Luhut Sebut Perusahaan Thailand Siap Bayar Rp 2 Triliun Dampak Tumpahan Minyak Montara
Imbas dari insiden tumpahnya minyak mentah telah membuat 43 orang yang tinggal di desa dekat pantai jatuh sakit dengan keluhan muntah-muntah, sakit kepala dan mual.
Baca juga: Nelayan RI Terdampak Tumpahan Minyak Montara Akan Dapat Ganti Rugi, Nilainya Segini
Kendati tidak korban yang harus dirawat di rumah sakit, namun untuk mencegah melonjaknya warga yang terjangkit penyakit, Gubernur Provinsi Oriental Mindoro, Humerlito Dolor kini mulai melakukan upaya pembersihan dengan menyemprotkan bahan kimia untuk mengendalikan penyebaran.