Usai Dihantam Badai PHK, Ribuan Karyawan di Industri Teknologi Bersiap Hadapi Pemangkasan Tunjangan
Krisis ekonomi yang menghantam pasar global tak hanya mengancam perekonomian dunia, namun juga berdampak negatif bagi ribuan karyawan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Krisis ekonomi yang menghantam pasar global tak hanya mengancam perekonomian dunia, namun juga berdampak negatif bagi ribuan karyawan perusahaan teknologi di AS.
Tercatat sejak awal tahun kemarin, setidaknya ada lebih dari 126.000 karyawan di 465 perusahaan teknologi yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Sejumlah ahli bahkan menjuluki 2023 sebagai tahun efisiensi karena di tahun ini telah terjadi banyak pemangkasan karyawan.
Kendati cara ini diklaim sebagai langkah tercepat untuk menekan kerugian agar perusahaan dapat bertahan selama resesi, namun aksi PHK massal ini telah membuat jumlah pengangguran di AS melonjak tajam jadi 211.000, dari bulan sebelumnya hanya berada di kisaran 197.000.
Baca juga: Meta Kembali Siapkan PHK Putaran Baru, Sasar Ribuan Karyawan
Tak hanya memicu lonjakan PHK, tekanan pasar global juga telah membuat nasib ribuan karyawan yang masih bertahan terpaksa mengalami pemangkasan tunjangan, bonus dan sejumlah fasilitas lainnya yang sebelumnya disediakan oleh perusahaan.
Berikut adalah daftar raksasa teknologi yang melakukan pemangkasan tunjangan terhadap ribuan karyawannya selama beberapa bulan terakhir, mengutip dari Fortune :
Perusahaan induk Facebook dan Instagram dilaporkan telah memberhentikan 13 persen karyawan di tahun fiskal yang sulit ini, sayang sebulan setelah ribuan karyawan terdampak pemecatan. Mereka mengaku tidak menerima pesangon seperti yang dijanjikan Meta.
Baca juga: Imbas Adopsi Teknologi Kecerdasan Buatan, 10 Persen Karyawan Kantor Berita CNET Jadi Korban PHK
Dalam wawancara yang dilakukan CNBC International, para karyawan yang masuk kedalam program pelatihan karier Meta mengaku telah dijanjikan akan mendapatkan pesangon berupa gaji pokok selama 16 minggu ditambah bonus gaji selama dua minggu untuk setiap tahun masa kerja, serta sejumlah paket saham perusahaan.
Namun sayangnya benefit yang dijanjikan Zuckerberg hanya isapan jempol belaka, para korban PHK mengaku tidak menerima paket pesangon seperti yang telah dijanjikan perusahaan.
Dimana seharusnya para karyawan magang yang telah mengabdi pada Meta selama program kerja 12 bulan akan mendapat benefit setara karyawan penuh waktu (full-time).
2. Salesforce
Setelah memangkas tenaga kerjanya sebesar 10 persen dari divisi penjualan dan pemasaran yang berada di cabang New York dan Atlanta. Salesforce perusahaan perangkat lunak berbasis awan Amerika Serikat ini dilaporkan turut menghilangkan sejumlah fasilitas yang sebelumnya ditawarkan untuk karyawan.
Diantaranya menghilangkan hari libur berbayar bulanan bagi para karyawan, guna menggenjot biaya umum dan administrasi, biaya penjualan dan pemasaran, sehingga perusahaan dapat mengembalikan kerugian selama setahun terakhir.