Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jaga Distribusi BBM, Pertamina Sebut Relokasi Depo Plumpang Tak Bisa Dilakukan Secara Cepat

Proses pemindahan TBBM berpotensi mempengaruhi distribusi BBM di 790 SPBU di 19 Kabupaten/Kota.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Jaga Distribusi BBM, Pertamina Sebut Relokasi Depo Plumpang Tak Bisa Dilakukan Secara Cepat
Istimewa
Dirut Pertamina Nicke Widyawati. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengungkapkan, pemindahan depo atau Terminal BBM (TBBM) di Plumpang, Jakarta Utara, tidak bisa dilakukan dengan waktu yang cepat.

Menurutnya, terdapat alasan krusial mengapa pemindahan TBBM tidak dilakukan dengan terburu-buru.

Salah satunya, proses pemindahan TBBM berpotensi mempengaruhi distribusi BBM di 790 SPBU di 19 Kabupaten/Kota.

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Klaim Relokasi Depo Plumpang Pertamina Tak Akan Pakai Dana APBN

"Karena ini (TBBM Plumpang) menyimpan sekitar 15 persen dari stok nasional. Sehingga kalau dilihat letak strategis atau peran strategis dari TBBM Plumpang ini bagian dari value chain," ungkap Nicke saat rapat bersama Komisi VI DPR-RI di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

"Kalau ini tiba-tiba kita off-kan maka value chain tadi akan putus sehingga akan mengganggu distribusi," sambungnya.

Untuk itu, lanjut Nicke, salah satu solusi terbaik agar rantai distribusi lancar dan masyarakat di sekitar TBBM Plumpang aman, perlu adanya percepatan pembangunan zona aman (buffer zone).

BERITA REKOMENDASI

Buffer zone sangat diperlukan untuk menjaga jarak aman antara wilayah TBBM dengan pemukiman warga.

Diketahui, salah satu penyebab utama dari banyaknya korban pada insiden kebakaran TBBM Plumpang adalah terlalu dekatnya jarak pemukiman penduduk.

"Agar tetap beroperasi maka pembangunan buffer zone ini penting. Karena opsi untuk langsung menutup sekarang tidak mungkin," papar Nicke.

"Oleh karena itu agar masyarakat aman dan suplai BBM aman maka pembangunan buffer zone menjadi suatu hal yang urgent," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga telah mengungkapkan segera menata ulang lokasi zonasi di sejumlah objek vital nasional (obvitnas) yang dikelola BUMN.


Menurutnya, penataan ulang obvitnas harus dilakukan secara tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.

"Sejak awal kita sudah menekankan kepada seluruh BUMN yang masuk menjadi kawasan objek vital," ucap Erick saat meninjau lokasi terdampak terbakarnya pipa TBBM Plumpang bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

"Saya rasa tidak hanya kilang, tapi juga pupuk yang seperti saya tinjau di Sumatera Selatan, itu pun buffer antara titik keamanan dan tentu titik masyarakat masih terlalu dekat," sambungnya.

Untuk itu, Pemerintah akan menata ulang seluruh objek vital yang dikelola BUMN, baik itu Pertamina, PLN, dan Pupuk Indonesia agar memiliki batasan yang jelas dan aman bagi masyarakat.

Erick menyampaikan penataan ulang batasan obvitnas dengan permukiman menjadi sebuah keharusan agar insiden terbakarnya Terminal BBM Plumpang tidak terulang kembali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas