Pemerintah Resmi Kick Off Pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0, Ini Rinciannya
Pemerintah Indonesia melalui Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2018 mendorong upaya transformasi tersebut.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sejalan dengan era revolusi industri 4.0, implementasi industri 4.0 pada sektor manufaktur di Indonesia perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing industri.
Pemerintah Indonesia melalui Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2018 mendorong upaya transformasi tersebut.
Kementerian Perindustrian telah melakukan beberapa upaya akselerasi Industri 4.0 melalui implementasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0 melalui berbagai program seperti penyusunan Indonesian Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) sebagai acuan bagi Pemerintah untuk membuat kebijakan industri terkait implementasi teknologi 4.0.
Baca juga: Dukung Revolusi Industri 4.0, Operator Telekomunikasi Perkenalkan Produk Digital Segmen Korporasi
Selain itu, Pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memberikan layanan one stop solution bagi industri yang akan mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi industri 4.0.
Kick-off PIDI 4.0 dalam format gathering bersama dengan 36 mitra PIDI 4.0 yang telah melakukan MoU dilakukan hari ini di Gedung PIDI 4.0, Selasa, 14 Maret 2023.
Kegiatandibuka oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan dihadiri oleh Kepala BSKJI dan Dirjen IKMA serta perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, Kedutaan Besar Jepang, Kedutaan Besar Korea Selatan, Kedutaan Besar Kerajaan Swedia dan beberapa Pemangku Kepentingan termasuk Asosiasi dan Industri yang terkait dengan Industri 4.0.
Rangkaian kegiatan PIDI 4.0 Kick-off Gathering dilaksanakan selama 4 hari mulai dari 14 Maret sampai dengan 17 maret 2023. Dalam rangkaian kegiatan ini, selain kegiatan utama berupa grand launching juga dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan berupa penyerahan sertifikat INDI untuk BUMN, pembukaan Startup for Industry yang ke-6, peresmian dan pengukuhan Assosiasi Starfindo, peresmian berdirinya Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (WANTRI) serta pengukuhan pengurus WANTRI masa bakti 2023, dan pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi Nasional (APTIKNAS) periode 2023.
Pada hari pertama dan kedua juga dilaksanakan konferensi dengan tema: “Achieving National Sustainability Through Digital Transformation,” “The Future Digital Transformation – Moving from Now to Next” dan “The Great Digital Transformation: Unlocking a New Era.” Dalam kesempatan ini diselenggarakan pula beberapa kegiatan collaborative diantaranya adalah mini-seminar, demo day dan atau workshop.
Kerja sama dengan industri dan lembaga-lembaga internasional maupun institusi di dalam negeri dilakukan sebagai upaya mempersiapkan SDM industri untuk dapat beradaptasi dengan kebutuhan di era revolusi indstri 4.0.
Baca juga: Pengamat: Akuisisi Anak Usaha KS oleh Chandra Asri Perkuat Industri Petrokimia
Selain itu, perkembangan teknologi industri 4.0 terkait IoT, Artificial Intteligent, 3D Printing dan Robotic Automation sangat cepat, PIDI 4.0 dan mitra perlu memanfaatkan kerjasama untuk mendapatkan transfer teknologi dan pengetahuan terkait industri 4.0 untuk dapat direplikasi dan diterapkan di industri di Indonesia.
Dalam event ini juga dilaksanakan penyerahan sertifikat INDI 4.0 untuk 28 perusahaan BUMN yang telah menyelesaikan rangkaian asesmen INDI 4.0 BUMN sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing dan kompetitif perusahaan BUMN dalam memasuki era industri 4.0.
Pada tahun 2021 telah dilakukan MoU pelaksanaan asesmen INDI 4.0 BUMN antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN.
Dengan terselenggaranya rangkaian kegiatan PIDI 4.0 Kick-Off Gathering, diharapkan PIDI 4.0 dapat mendorong terhubungnya jaringan ekosistem.
Dengan adanya collaborative events, para pemangku kepentingan yang terlibat dapat berbagi dan berkolaborasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Para pemangku kepentingan tersebut meliputi industri, Lembaga Pendidikan dan Riset, akselarator (incubator bisnis), start up, komunitas dan asosiasi, service provider, technology provider dan industrial zone.