Berantas Calo, ASDP Siapkan 225 Kapal Ferry untuk Arus Mudik Lebaran
ASDP mengerahkan 225 kapal ferry sebagai pendukung moda transportasi laut di musim arus mudik Lebaran tahun ini.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap menyambut kegiatan mudik angkutan lebaran tahun ini dengan mengerahkan 225 kapal ferry sebagai pendukung moda transportasi laut.
Berbagai kesiapan mulai dari armada, jalur masuk kendaraan yang melintas di lingkungan pelabuhan, hingga terelevasi dengan akses masuk transportasi darat yaitu kereta api.
ASDP mengimbau, masyarakat yang hendak melakukan mudik lebaran melalui jalur laut, sedianya perlu memesan tiket yang telah tersedia di aplikasi Ferizy.
Pembelian tiket sudah berlaku mulai H-60 lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Tiket online tersebut sebagai upaya pemberantasan calo tiket kapal yang kerap terjadi di lingkungan pelabuhan.
Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP, M Yusuf Hadi mengatakan, pihaknya menyiapkan 255 kapal untuk mendukung angkutan lebaran tahun 2023 atau 1444 hijriah.
Yusuf menjelaskan, nantinya 213 kapal akan dioperasikan untuk delapan lintasan dan sembilan cabang yang dipantau secara nasional.
"Dari 8 lintasan dan 9 cabang ini, kita mempersiapkan 51 dermaga. Terdiri dari 42 demaga ASDP, 2 dermaga UPT dan 7 dermaga Pelindo, 5 di Ciwandan dan 2 di Panjang," kata Yusuf pada Diskusi Forwahub "Kesiapan Operator Transportasi Hadapi Mudik Pascapandemi", Rabu (15/3/2023).
Dikatakan Yusuf, dari delapan lintasan itu, ASDP memiliki 50 lintasan kapal. Khususnya di Merak-Bakauheni yang menjadi rute favorit pemudik.
Baca juga: ASDP Siapkan Tiga Strategi untuk Angkutan Lebaran 2023
Sedangkan operator swasta sebanyak 160 kapal. Serta dua kapal dari Atosim Lampung Pelayaran dan Pelni yang diperuntukkan di pelabuhan Ciwandan.
"Kami mempersiapkan angkutan lebaran itu, untuk tahun ini di seluruh lintasan. Lebih khusus di Merak-Bakauheni, itu kami konsentrasi kita melakukan progres tindak lanjut dari arahan Presiden untuk 8 poin penting itu kita lakukan semua," paparnya.
Kesiapan armada dan pelabuhan
Yusuf juga memaparkan kesiapan armada sudah dipantau langsung oleh regulator, yakni Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk memastikan kehandalan kapal.
"Jadi jumlah dan kehandalannya itu dipastikan oleh regulator dan operator kapal itu sendiri," bebernya.
Pihaknya bekerjasama dengan PT KAI untuk memperluas akses masuk di pelabuhan Merak. Sehingga, akses Kereta Api terelevasi dengan lahan jalur masuknya ASPD.
Baca juga: ASDP Indonesia Ferry Naikkan Tarif Penyeberangan di Sejumlah Lintasan, Ini Rincian Harganya
"Akses di dalam pelabuhan sudah lebih luas, kita juga mendemolis kantor cabang ASDP di Merak untuk memperluas lahan parkir dengan beberapa titik yang ada di pelabuhan," tegasnya.
Sementara itu, untuk kesiapan di luar pelabuhan lanjut Yusuf, pemerintah sudah memperluas akses masuk di pelabuhan dan mempersiapkan rest area.
"Nantinya akan menjadi delaying sistem bagi pengguna jasa. Termasuk km 97 yang disiapkan oleh pemerintah," ucapnya.
Pembelian tiket mudik
Untuk arus mudik Lebaran ini, pembelian tiket kapal ferry ASDP sudah berlaku sejak H-60 sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Sekarang dengan sistem kita, syaratnya satu yaitu orang harus punya tiket jauh hari. Jadi pembelian tiket pelabuhan dibeli selambat-lambatnya H-1. Gabisa hari ini mau pergi, hari ini juga beli tiket," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi.
Dia juga menegaskan, pembelian tiket hanya berlaku pada aplikasi yaitu Ferizy. Sehingga masyarakat tidak bisa membeli tiket langsung di pelabuhan.
"Kita minta betul-betul tidak ada penjualan tiket di pelabuhan. Orang harus tahu. Itu menjadi tidak fair sama orang-orang yang sudah punya tiket kemudian terhambat oleh orang yang nyoba saja," ucap dia.
Di sisi lain, Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP, M Yusuf Hadi menambahkan, masyarakat yang hendak melakukan mudik menggunakan jalur laut wajib memiliki tiket sehari sebelumnya.
Pasalnya, harga tiket dipastikan bakal jauh lebih mahal jika dipesan pada saat tanggal keberangkatan.
"Jangan hari H. Kalo hari H berarti akan dikenakan tiket tarifnya lebih mahal dan spekulasinya bisa jadi kuotanya sudah habis. Selain itu, juga tarif di hari H lebih mahal dari hari sebelumnya. Kalopun itu ada," paparnya.
Ira Puspadewi menyampaikan, peranan calo tiket masih marak terjadi di lingkungan pelabuhan apalagi ditengah situasi menjelang hari-hari besar, seperti Idul Fitri.
"Di Merak-Bakauheni itu ada 700 orang yang bergerak dalam informal economy, 700 orang. Saya yakin teman-teman memahami mereka dari engkong-engkongnya sudah ada dari dulu, bahkan mungkin lebih lama dari pelabuhan," ujar Ira pada diskusi Forwahub, Rabu (15/3/2023).
Bahkan, Ira mengaku, pihaknya tak segan memecat pagawainya yang terbukti terlibat dalam lingkaran pekerja sektor informal itu.
"Kalau ditanya, masih ada, masih ada. Tapi ada orang dalam? Ada kejadian yang ada orang dalam, dan kami pecat langsung," tegasnya.
Pihaknya akan mengalihkan sistem pembelian tiket dengan digital untuk meminimalisir calo-calo tiket di pelabuhan.
Ira turut mengimbau, masyarakat agar membeli tiket jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. Sebab, kata dia, hal itu menutup peluang adanya calo tiket di pelabuhan.