Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Efek Kebangkrutan SVB, Bakal Pengaruhi Perbankan RI dan Startup Indonesia?

Kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) dipercaya tidak akan mempengaruhi perbankan Indonesia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Efek Kebangkrutan SVB, Bakal Pengaruhi Perbankan RI dan Startup Indonesia?
dok.
Silicon Valley Bank (SVB) 

Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, meski kasus Silicon Valley Bank bangkrut tak berdampak ke Indonesia, pemerintah tetap berhati-hati menghadapi kondisi negara lain.

“Kelihatan modal atau kapital bank-bank Indonesia juga bagus sekali. Tapi tetap kita tidak boleh jemawa, harus super hati-hati menghadapi kondisi ekonomi global saat ini,” ujar Luhut dilansir dari Kontan.co.id, Rabu.

Di sisi lain, Luhut mengatakan, posisi likuiditas perbankan di Indonesia masih kuat dibandingkan negara lain.

Posisi liquidity coverage ratio atau rasio kecukupan likuiditas Indonesia, kata dia, tercatat 234 persen masih tinggi dibandingkan negara lain misalnya saja Amerika Serikat yang LCR nya di posisi 148 persen, Jepang di 135 persen, China 132 persen, dan Eropa 120 persen.

Pesan Sandiaga untuk Startup

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, perusahaan rintisan (startup) harus mewaspadai kasus Silicon Valley Bank bangkrut dalam menyiapkan strategi bisnis terkait pendanaan yang terus berkembang.

Baca juga: Beralih dari Silicon Valley Bank, Penerbit USDC Circle Gandeng Cross River Jadi Mitra Perbankan

Ia mengatakan perusahaan rintisan dapat melakukan stress test dengan menyiapkan strategi apabila perusahaan tak lagi didanai investor.

Berita Rekomendasi

"Jadi kita harus menyiapkan skenario a,b,c,d. Skenario terburuk sekalipun harus kita siapkan kita harus terbuka. Namun tentunya dilakukan dengan penuh kebijaksanaan," kata Sandiaga, Rabu, dikutip Antara.

Sementara itu, pengamat ekonomi digital dari Institut of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, kasus Silicon Valley Bank akan berpengaruh sikap lembaga pembiayaan luar negeri dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan rintisan (startup).

"Saya rasa dampaknya adalah semakin sulit untuk mendapatkan pendanaan dari luar negeri. Hal tersebut juga akan semakin berat mengingat porsi pendanaan dari AS ke startup digital kita cukup besar," kata Nailul saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Atas hal tersebut, Nailul mengatakan, para perusahaan rintisan (startup) harus berupaya meningkatkan sumber pendanaan dari dalam negeri.

"Maka dari itu, sumber pendanaan dari dalam negeri perlu ditingkatkan lagi untuk antisipasi hal ini," ucap dia.

Startup Sulit Dapatkan Pendanaan Luar Negeri

Lantas, bagaimana dampak kolapsnya Silicon Valley Bank terhadap Start Up di Indonesia? Pengamat Ekonomi Digital Institut of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, kolapsnya Silicon Valley Bank akan berpengaruh pada pendanaan dari lembaga pembiayaan luar negeri kepada perusahaan rintisan (startup) Indonesia.

Baca juga: FDIC Akan Kembali Lelang Silicon Valley Bank

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas