Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Silicon Valley Bank Bangkrut, Bank Kecil Goyang Ekonomi Amerika, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Sektor yang dibiayai oleh SVB adalah khusus startup dan startup yang telah mengalami penurunan kinerja pada tahun 2022.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Silicon Valley Bank Bangkrut, Bank Kecil Goyang Ekonomi Amerika, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?
The Information
Silicon Valley Bank (SVB) mengalami kebangkrutan hanya dalam waktru 48 jam, seiring krisis modal yang dialaminya akibat melonjaknya suku bunga acuan di Amerika Serikat. 

Atas permasalahan tersebut, Sri Mulyani mengatakan, akan tetap waspada. Sebab transmisi dari persepsi dan psikologi itu bisa menimbulkan situasi yang signifikan bagi sektor keuangan di AS.

Meski begitu, kasus SBV ini ini tidak akan menimbulkan hal sama seperti efek dari Lehman Brothers moment saat 2008.

“Tentu kita berharap Amerika Serikat bisa stabilkan sektor keuangan,” imbuhnya.

Pangkas Pertumbuhan Ekonomi AS

Goldman Sachs telah memangkas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) untuk 2023, seiring dengan mundurnya pinjaman dari bank kecil dan menengah di tengah gejolak dalam sistem keuangan yang lebih luas.

Analis di perusahaan menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB AS sebesar 0,3 poin persentase menjadi 1,2 persen, di bawah ekspektasi bank yang lebih kecil akan berusaha mempertahankan likuiditas jika mereka perlu memenuhi penarikan deposan, yang menyebabkan pengetatan substansial dalam standar pinjaman bank.

"Bank kecil dan menengah memainkan peran penting dalam ekonomi AS," tulis para analis.

Berita Rekomendasi

“Setiap dampak pinjaman kemungkinan akan terkonsentrasi di subset bank kecil dan menengah,’ sambungnya.

Menurut Goldman Sachs, bank dengan aset kurang dari 250 miliar dolar AS memiliki sekitar 50 persen pinjaman komersial dan industri AS, 60 persen pinjaman real estat perumahan, 80 persen pinjaman real estat komersial, dan 45 persen pinjaman konsumen, menurut perusahaan.

Adapun dua perbankan AS yang mengalami keruntuhan yakni Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank menyumbang hanya 1 persen dari total pinjaman bank.

Goldman mencatat bagian pinjaman sebesar 20 persen untuk bank dengan rasio pinjaman terhadap simpanan yang tinggi dan 7 persen untuk bank dengan bagian rendah dari simpanan yang diasuransikan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Baca juga: Daftar Perusahaan Kripto yang Merugi Pasca Kebangkrutan Silicon Valley Bank

Regulator keuangan AS telah menyita kedua bank awal pekan ini dan memastikan deposan akan mendapatkan kembali akses penuh ke dana mereka melalui dana asuransi simpanan FDIC.

Meski demikian, banyak deposan tidak diasuransikan karena batas 250.000 dolar AS pada simpanan yang dijamin.

Sementara itu, para analis berasumsi bank-bank kecil dengan porsi simpanan yang tertutup FDIC yang rendah akan mengurangi pinjaman baru sebesar 40 persen dan bank-bank kecil lainnya akan mengurangi pinjaman baru sebesar 15 persen, yang menyebabkan hambatan 2,5 persen pada total pinjaman bank.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas