Menjelang Ramadan Harga Beras Semakin Melonjak, Pemerintah Berencana Impor Lagi
Berdasarkan data PIHPS Nasional pada hari ini, beras medium naik 0,85 persen menjadi Rp 11.900 per kilogram.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga beras semua jenis mengalami kenaikan menjelang Ramadan 2023.
Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag) pada Minggu (19/3/2023), beras medium naik 0,85 persen menjadi Rp 11.900 per kilogram.
Sedangkan untuk beras premium naik 0,74 persen menjadi Rp 13.700 per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai hingga Beras Naik, IKAPPI: Pemerintah Tak Punya Upaya Serius Turunkan Harga Komoditas
Sedangkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional juga mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa jenis beras.
Beras kualitas bawah II mengalami kenaikan harga sebesar Rp 50. Kini, per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 11.750. Untuk kualitas bawah I stabil di Rp 12.100 per kilogram.
Harga beras kualitas medium kompak naik. Medium I naik Rp 100, menjadi Rp 13.300 per kilogram. Lalu, medium II memilki kenaikan serupa, menjadi Rp 13.150 per kilogram.
Kemudian, harga beras kualitas super I juga turut alami kenaikan. Setelah naik Rp 50, kini harganya Rp 14.700 per kilogram. Berbeda dengan super II yang naiknya lebih tinggi, yaitu Rp 100. Saat ini harganya Rp 14.200 per kilogram.
Berencana Impor Beras Lagi
Sebagai informasi, dikutip dari Kompas.com, pemerintah kembali membuka opsi untuk melakukan impor beras sebesar 500.000 ton. Alasannya, untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga beras di pasar.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Menurut Zulhas, saat ini stok beras di Bulog sekitar 300.000 ton.
"Beras ini, kemarin dipimpin presiden, kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi (impor) 500.000 ton, karena stok Bulog yang 1,2 juta, sekarang kalau enggak salah tinggal 300.000-an," kata Zulkifli.
Dia mengatakan, pemerintah tak memiliki pilihan lain dalam menjaga ketersediaan beras selain melakukan impor beras.