BI Yakin Inflasi Terkendali hingga Akhir Semester I 2023
Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi inti akan tetap terkendali dalam kisaran 3 persen plus minus 1 persen pada semester I 2023.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi inti akan tetap terkendali dalam kisaran 3 persen plus minus 1 persen pada semester I 2023. BI juga yakin inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan kembali ke dalam sasaran 3 persen plus minus 1 persen mulai September 2023.
"Kembali dalam sasaran setelah berakhirnya base effect penyesuaian harga BBM bersubsidi tahun lalu," ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM) BI Firman Mochtar dalam sesi pelatihan wartawan di Yogyakarta, ditulis Senin (19/3/2023).
Firman menyampaikan, inflasi IHK pada Februari 2023 tercatat sebesar 5,47 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Angka tersebut sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi IHK bulan
sebelumnya sebesar 5,28 persen yoy akibat naiknya inflasi volatile food sebesar 7,62 persen yoy.
Sementara itu, inflasi inti terus melambat menjadi 3,09 persen yoy dipengaruhi ekspektasi inflasi yang menurun, tekanan imported inflation terkendali, dan pasokan agregat memadai dalam merespons kenaikan permintaan.
Firman menambahkan, terkendalinya inflasi sebagai hasil dari respons kebijakan moneter Bank Indonesia serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank
Indonesia dengan pemerintah pusat dan daerah.
Baca juga: Rupiah Diramal Melemah Gara-gara Inflasi Amerika Masih Tinggi
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah (pusat dan daerah) dalam pengendalian inflasi, termasuk menyambut periode hari besar keagamaan nasional," pungkasnya.