Harga Telur Naik Gara-gara Biaya Pupuk Mahal
Naiknya harga telur turut didorong adanya permintaan dari masyarakat dan industri menjelang Ramadan.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN), Rofiyasifun menegaskan, kenaikan harga telur menjelang Ramadan 1444 Hijriah, disebabkan mahalnya biaya komponen pakan ternak.
Setidaknya, kata Rofiyasifun, para peternak menaikkan harga telur untuk menutupi biaya produksi pupuk dalam memenuhi ketersediaan telur periode Ramadan tahun ini.
"Adanya kenaikan harga komponen pakan, (jagung, katul, BKK, SBM) sehingga peternak mendorong naik harga telur untuk menutupi biaya produksi," kata Rofiyasifun saat dihubungi Tribunnews, Senin (20/3/2023).
Selain itu, naiknya harga telur turut didorong adanya permintaan dari masyarakat dan industri menjelang Ramadan.
"Permintaan naik menjelang ramadhan, buat selamatan megengan hampir semua RT, khususnya Jawa, telur buat selamatan. Juga untuk kebutuhan industri kue bakery dan kiriman meningkat untuk Indonesia Timur," paparnya.
Dia menegaskan, ketersediaan telur untuk Ramadan dipastikan tercukupi dengan harga yang stabil. "Telur dipastikan cukup dan harganya tidak akan naik terus, seiring mulai lewat moment nanti," tegasnya.
Di sisi lain, Pardjuni Peternak Ayam wilayah Jawa Tengah menyatakan, ketersediaan ayam untuk periode Ramadan dipastikan aman. Meski peternak masih merugi lantaran harga pakan yang masih mahal.
Padahal, kata Pardjuni, harga jagung yang merupakan komponen pakan sudah turun di angka Rp 3.800 sampai Rp 4.200. Namun, pabrik pakan enggan menurunkan harganya. Sehingga peternak merugi.
"Untuk broiler harga masih cukup aman juga. Tapi sayang justru pabrik pakan dan breding yang tidak mau tau. Mereka menaikkan harga pakan dan day old chick (DOC) seenaknya, padahal peternak masih merugi," ungkapnya.
Baca juga: Update Harga Telur Ayam Hari Ini, 3 Januari 2023 di Sejumlah Daerah, Jakarta: Rp 29.167 per Kg
Bahkan, harga jagung saat ini menyentuh angka Rp 5.500 sampai Rp 5.600, diprediksi harga pakan bakal naik hingga Rp 300 per hari ini.
Untuk itu, Pardjuni menegaskan, pemerintah sedianya bersikap adil bagi peternak dan petani agar tidak merugi.
Baca juga: Badan Pangan Targetkan Harga Telur dan Daging Ayam di Kisaran HAP Pada Akhir 2022
"Disini peran pemerintah harus berani untuk menindak pabrikan yang sewenang-wenang tersebut. Kapitalis-kapitalis inilah yang merusak dan membuat peternak jadi merugi. Pabrikan tidak pernah rugi," tegasnya.