Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saham First Republic Bank Kembali Anjlok Tajam, Diprediksi Susul Kebangkrutan Silicon Valley Bank

Penurunan saham First Republic Bank terjadi setelah layanan perbankan swasta asal Amerika ini mendapat dana bantuan penyelamatan dari 11 bank besar.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Saham First Republic Bank Kembali Anjlok Tajam, Diprediksi Susul Kebangkrutan Silicon Valley Bank
Bloomberg
Banyak perusahaan di seluruh dunia yang terimbas oleh penutupan Silicon Valley Bank oleh regulator Amerika Serikat karena krisis keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki simpanan di Silicon Valley Bank. 

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Saham First Republic Bank kembali mengalami kemerosotan tajam dengan penurunan sebesar 15 persen menjadi 23,03 dolar AS per lembar selama perdagangan Selasa (21/3/2023).

Turun drastis hingga memperparah kerugian saham Republic Bank yang sepekan terakhir telah menyusut sebanyak 80 persen.

Penurunan ini bahkan mengisyaratkan adanya kebangkrutan yang akan melanda First Republic Bank.

Baca juga: Cegah Kebangrutan First Republic Bank, 11 Layanan Keuangan Amerika Beri Bantuan 30 Miliar Dolar

Menyusul keruntuhan yang menimpa ketiga perbankan AS yakni Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan Silvergate Bank akibat mengalami krisis modal.

Mengutip dari Reuters, penurunan saham First Republic Bank terjadi setelah layanan perbankan swasta asal Amerika ini mendapat dana bantuan penyelamatan dari 11 bank besar guna menyelesaikan masalah likuiditasnya.

Seperti Bank of America, Citigroup, JPMorgan Chase dan Wells Fargo yang masing – masing menggalang deposito sebanyak 5 miliar dolar AS untuk First Republic Bank.

Langkah serupa juga diikuti oleh Goldman Sachs dan Morgan Stanley yang menyumbang deposit dengan total 5 miliar dolar AS.

Berita Rekomendasi

Sementara perbankan lainya seperti BNY Mellon, PNC Bank, State Street, Truist dan US Bank masing-masing melakukan deposit yang tidak diasuransikan sebesar 1 miliar dolar AS.

Suntikan dana tersebut awalnya diberikan agar First Republic Bank tidak ikut terperosok ke jurang kebangkrutan, namun usai pendana diterima para nasabah justru semakin aktif melakukan rush money atau penarikan uang secara massal hingga saham perusahaan anjlok tajam di awal pekan ini.

"Pasar menginginkan resolusi yang lebih konklusif untuk apa yang akan terjadi pada First Republic dan satu-satunya jalan keluar adalah semacam penjualan aset," kata Matt Orton, kepala strategi pasar di Raymond James Investment Management.

Kemunduran ini bahkan membuat lembaga pemeringkat saham S&P Global menurunkan peringkat kredit First Republic Bank sebanyak tiga tingkat menjadi B-plus dari BB-plus, pada Senin (20/3/2022).

Tak hanya itu, di hari yang sama Lembaga pemeringkat lain, yakni Moody's Investors Service juga ikut menurunkan peringkat First Republic ke status sampah.

Awal Keruntuhan First Republic

Didirikan pada Juli 1985 oleh James H Herbert II, First Republic Bank merupakan salah satu bank swasta yang menawarkan layanan simpan pinjam, pembayaran, deposito serta layanan investasi dan solusi kredit bagi nasabah asal AS.

Sebelum bank terbesar ke-14 ini mengalami penurunan saham, Republic bank sempat memiliki memiliki aset 212 miliar dolar AS dan deposit sejumlah 34,27 miliar dolar AS pada akhir 2022.

Akan tetapi posisi tersebut berbalik, setelah Silicon Valley Bank mengalami kolaps dalam kurun waktu 48 jam akibat kekurangan modal.

Keruntuhan tersebut lantas memicu hilangnya kepercayaan nasabah dan investor sehingga mereka kembali melakukan penarikan dana secara besar - besaran dan membuat ncadangan likuiditas First Republic Bank ikut terkikis tajam sebanyak 52 persen selama beberapa hari terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas