Pengeluaran Membengkak, Accenture PHK 19.000 Karyawan
Accenture Plc., mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 19.000 karyawan atau mencapai sekitar 2,5 persen staf.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, DUBLIN – Perusahaan teknologi di bidang layanan konsultasi, Accenture Plc., mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 19.000 karyawan atau sekitar 2,5 persen staf.
PHK kali ini dilakukan Accenture bersamaan dengan pemangkasan proyeksi pendapatan dan laba tahunannya yang turun dari 8 – 11 persen menjadi 8 – 10 persen, setelah pengeluaran perusahaan terus mengalami pembengkakan, terimbas krisis ekonomi global.
Dengan menerapkan kebijakan baru ini Chief Executive Accenture, Julie Sweet mengklaim tekanan yang dialami perusahaannya dapat sedikit berkurang.
Sehingga prospek saham Accenture bisa kembali naik di perdagangan bursa Wall Street, dengan laba per saham diperkirakan melonjak di kisaran 10,84 dolar AS hingga 11,06 dolar AS. Terbukti pasca PHK digelar reli Accenture melonjak 7,26 persen di perdagangan Jumat pagi (24/3/2023).
“Perusahaan tetap fokus pada pelaksanaan transformasi terkompresi, dengan perampingan bisnis berusaha menjadi lebih stabil ditengah ekonomi yang bergejolak,” jelas Julie Sweet seperti yang dikutip dari Reuters.
Accenture sebelumnya merupakan salah satu perusahaan multinasional terkemuka di bidang konsultasi manajemen dan outsourcing, bahkan Accenture kini telah menjadi pemimpin layanan konsultasi global.
Namanya yang terus melejit membuat perusahaan satu ini tercatat sebagai perusahaan terbaik menurut daftar Fortune Global 100 dan Global 500 selama tahun 2021.
Namun memasuki akhir tahun 2022 Accenture mengalami sejumlah tekanan dari pasar global dan berdampak pada menyusutnya jumlah pendapatan yang hanya dapat mencatatkan laba sebesar 57 miliar, dolar AS.
Baca juga: UU Cipta Kerja Disahkan, Perusahaan Jadi Makin Mudah PHK Karyawan
Alasan tersebut yang membuat Accenture memutuskan untuk memangkas tenaga kerjanya, diperkirakan pemecatan ini akan membuat Accenture harus mengeluarkan uang 1,2 miliar untuk membayar tunjangan karyawan yang terkena PHK selama tahun fiskal 2023 dan 2024.
Accenture bukanlah satu-satunya perusahaan layanan konsultasi yang melakukan pemangkasan karyawan, sejak akhir tahun lalu para pesaing Accenture telah lebih dulu menggelar PHK massal.
Baca juga: Logitech PHK 300 Pekerja Imbas Kemerosotan Pasar Gadget
Seperti IBM Corp yang memangkas 3.900 karyawan, demi menekan penurunan aset di tengah seretnya pendapatan kuartal akibat guncangan inflasi pasar global.
“Singkatnya, data menunjukkan lingkungan yang sangat sulit bagi masa depan perusahaan konsultan,” kata Erik Bradley, kepala strategi keterlibatan di firma riset pasar teknologi.