Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tidak Direm, Presiden Jokowi Sebut Smelter Nikel Sudah Kebanyakan, Dorong Produksi Menjadi Baterai

Berdasarkan data Kementerian ESDM, sumberdaya nikel Indonesia 17,68 miliar ton dan cadangan 5,2 miliar ton.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Tidak Direm, Presiden Jokowi Sebut Smelter Nikel Sudah Kebanyakan, Dorong Produksi Menjadi Baterai
Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat smelter nikel saat ini sudah terlalu banyak, akibat tidak dilakukan pembatasan. 

Irwandy menjelaskan, untuk pendanaan, pemerintah sudah mempertemukan pihak perusahaan dengan perbankan untuk melihat peluang potensi pengembangan smelter nikel.

Bikin Baterai Kendaraan Listrik

Presiden Jokowi mengatakan, tembaga yang akan diproses menjadi katoda tembaga akan dijalankan oleh PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Namun, Jokowi merasa perjalanan melaksanakan hilirisasi tidak cukup sampai di sini.

Pemerintah ingin mendorong agar mineral tidak hanya dibuat menjadi barang setengah jadi, tetapi bisa diolah lebih lanjut menjadi produk akhir (barang jadi).

Baca juga: BKPM: Industri Smelter Banyak Dikuasai Pemain Asing karena Perbankan Belum Serius Masuk

“Bukan hanya katoda, prekursor, tetapi kalau bisa larinya ke (baterai) kendaraan listrik, jika sudah rampung masuknya ke otomotif. Ekosistem besar yang ingin kita bangun itu,” kata Jokowi.

Menurut dia, melalui cara ini, komoditas mineral dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Indonesia dan membuka kesempatan kerja yang besar bagi masyarakat. “Ini jangan sampai dinikmati oleh negara lain!” tegasnya.

Berita Rekomendasi

Untuk mendukung target besar ini, Jokowi berpesan, semua pihak seperti investor asing, bisa berinvestasi di Indonesia baik itu sendiri maupun bekerja sama dengan BUMN atau swasta.

“Tetapi yang paling penting harus mengolah bahan mentah itu menjadi setengah jadi, atau barang jadi. Sehingga memiliki nilai tambah. Kuncinya di situ, yang kita inginkan nilai tambah,” tandas Jokowi.

Apresiasi Empat Negara

Presiden Jokowi mengapresiasi kerja sama empat negara yakni Indonesia, Brazil, Amerika Serikat, dan China membangun smelter nikel berteknologi HPAL senilai Rp 67,5 triliun di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

“Di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan ada kerja sama empat negara yang kami harapkan ke depan memberikan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten dan memberi efek ekonomi pada masyarakat," ujarnya.

Sebagai informasi, proyek kerja sama yang disebut Jokowi ialah proyek IGP Pomalaa yang merupakan pabrik HPAL Nikel dalam MHP.

Smelter yang akan mengolah 120.000 ton Ni/tahun dikembangkan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co dan Ford Motor Co. Adapun nilai investasi proyek yang mencapai Rp 67,5 triliun ini konstruksinya sedang berjalan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas