Tak Ingin Ada Penimbunan dan Kenaikan Harga Pangan Tak Wajar, Zulkifli Hasan: Jangan Main-main
Stok barang kebutuhan pokok pada saat ini tersedia cukup untuk mensuplai kebutuhan selama ramadan dan idul fitri.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
![Tak Ingin Ada Penimbunan dan Kenaikan Harga Pangan Tak Wajar, Zulkifli Hasan: Jangan Main-main](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jelang-ramadhan-permintaan-telur-ayam-mulai-naik_20230303_195320.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengingatkan semua pihak untuk tidak bermain-main dalam hal stok maupun harga bahan pangan selama Ramadan dan Idul Fitri.
"Kita ada satgas (pangan), langsung diplang, barangnya diambil, jadi jangan main-main," ujar Zulhas saat meninjau bazar ramadan di Jakarta Timur, dikutip dari Kontan, Sabtu (1/4/2023).
Menurutnya, stok barang kebutuhan pokok pada saat ini tersedia cukup untuk menyuplai kebutuhan selama ramadan dan idul fitri.
Baca juga: Harga Cabai Melonjak Hampir Rp150 Ribu per Kg, Mendag Zulkifli Janji Jaga Kestabilan Harga Pangan
Meski begitu diakuinya ada sedikit kenaikan harga pada sejumlah komoditas, namun masih dalam batas yang wajar.
Dia mencontohkan, adanya sedikit kenaikan harga telur ayam. Menurutnya hal itu karena meningkatnya permintaan.
"Oleh karena itu kita minta boleh naik, ambil untung tapi wajar, tapi awas kalo berlebihan satgas bisa turun tangan," ucap Zulhas.
Lebih lanjut Zulhas mengatakan, stok Minyakita di pasar banyak. Akan tetapi, jika mencari Minyakita di retail modern tidak ada.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, peningkatan intensitas pemantauan pangan merupakan bagian dari mitigasi sesuai arahan Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meminta stok dan harga pangan betul-betul dijaga dari sisi stabilitas dan keseimbangannya.
"Bapak Presiden sudah minta agar harga pangan stabil dan seimbang baik di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen. Itu menjadi tugas NFA tentunya dibantu dengan para stakeholder pangan. Melalui kolaborasi kita optimis bisa menjaga dan memastikan keseimbangan harga dari hulu hingga hilir," tutur Arief.
"Kita sudah hitung dan pantau kondisinya dengan melakukan koordinasikan bersama seluruh asosiasi serta perwakilan pelaku usaha pangan dari semua komoditas. Pada HBKN puasa dan Idulfitri ini stok pangan dijamin aman," paparnya.
Arief menambahkan, pada momen seminggu bulan puasa ini pihaknya juga sudah menugaskan Eselon I dan II Bapanas untuk turun ke pasar-pasar.
Seperti belum lama ini, para Eselon I dan II Bapanas sedang intens mendampingi Komisi IV DPR RI mengunjungi pasar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Berdasarkan pantauan di lapangan kondisi di Jawa sebagai indikator nasional juga dipastikan aman," pungkas Arief.
Ditelepon Jokowi Berkali-kali
Zulhas mengatakan Presiden Jokowi sangat serius menangani persoalan harga pangan, barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Pak Jokowi itu harga naik sedikit itu concern sekali. Untuk rakyat kita ini, apalagi kebutuhan pokok, beliau itu radarnya langsung," ucap Zulkifli saat wawancara eksklusif di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Ia mengaku pernah ditelepon Presiden Jokowi sebanyak sembilan kali untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga.
Menurutnya, Presiden mengetahui detail harga-harga pangan yang naik seperti beras, cabai dan pangsa pasarnya.
"Bapak Presiden Jokowi ini kan detail kerjanya. Saya pernah ditelepon sehari sampai sembilan kali. Lebih dari minum obat tiga kali," imbuhnya.
Baca juga: Anggota DPR Desak Pemerintah Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadan
Zulhas mengatakan inti dari percakapan dengan Presiden Jokowi agar menteri cek ke lapangan penyebab kenaikan harga tersebut.
“Makanya saya harus kerja lebih keras kalau ndak apa tidak malu saya Presiden lebih tahu harga cabai dari pada Menteri Perdagangan. Malunya itu lho, nah jadi harus kerja keras,” kata dia.
Bagi Zulkifli pekerjaan sebagai Menteri Perdagangan bukan cita-cita, namun tugas negara harus tetap dijalani secara profesional.
“Saya nggak pernah punya cita-cita jadi Mendag. Apalagi saya kan sudah Ketua Umum Partai banyak kerjaan kan begitu. Oleh karenanya waktu itu saya mengusulkan kader-kader yang lain kalau diperlukan,” ucap Zulhas.
“Tapi ya nggak tahu Pak Presiden minta saya, tugas ya saya siap saja,” tukasnya.
Jaga Stok dan Harga Pangan
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo mengatakan salah satu upaya dalam menjaga stok dan harga di pasar seiring memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadan dan lebaran dengan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau operasi pasar kebutuhan pokok.
Kegiatan tersebut akan difasilitasi oleh Badan Pangan Nasional melalui Dinas Urusan Pangan di sejumlah daerah.
"Memasuki Ramadan dan mendekati Idulfitri ini kita semakin massif bekerja sama dengan Dinas Urusan Pangan, Kementerian/Lembaga terkait, Bank Indonesia, BUMN, BUMD, serta Asosiasi mendorong peningkatan pelaksanaan GPM di seluruh Provinsi di Indonesia," kata Arief.
Menurutnya, sampai dengan awal Ramadan ini sudah ada 15 Provinsi yang mengajukan permohonan GPM ke Badan Pangan, antara lain NTB, Jawa Barat, Aceh, Gorontalo, Papua, Sulawesi Tenggara, Jambi, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Papua Selatan, dan Bengkulu.
Sedangkan untuk tingkat Kabupaten/Kota ada sekitar 75 Kabupaten/Kota yang telah mengajukan permohonan.
"Jumlah ini masih akan bertambah mengingat setiap hari Kedeputian I Badan Pangan yang membidangi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan terus intensif berkoordinasi dengan Dinas Urusan Pangan baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Untuk pelaksanaan GPM pada akhir Maret dan sepanjang April ini telah terjadwal di sejumlah lokasi. Pada 26-31 Maret 2023 ini rencananya akan digelar GPM di Prov. NTB, Kab. Rejang Lebong, Kab. Jepara, Kab. Purworejo, Kab. Lampung Tengah, Kab. Magelang dan Kab. Kudus.
Sedangkan untuk bulan April 2023, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang sudah mengajukan jadwal pelaksanaan GPM kepada NFA di antaranya, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bengkulu, Papua Selatan, Kab. Bulungan, Kab. Jepara, Kab. Kepulauan Sangihe, Kab. Temanggung, Kab. Aceh Tamiang, Kab. Blora Kab. Merauke, dan Kab. Boven Digoel.
Arief mengatakan, sebagai salah satu program yang dijalankan untuk menjaga stabilitas harga, pelaksanan GPM juga sudah digelar massif sejak menjelang Ramadan. Tercatat pada 1-17 Maret ini GPM telah dilaksanakan di 18 Provinsi dan 57 Kabupaten/Kota.
Prinsipnya, program GPM ini difasilitasi dan siapkan oleh Badan Pangan untuk bisa terlaksana sepanjang tahun, mengingat perannya sebagai instrumen pengendali harga dan inflasi pangan.
Baca juga: Pastikan Pasokan dan Harga Pangan, Mendagri Minta Kepala Daerah Ikuti Presiden Jokowi Cek Lapangan
"Khusus setiap menjelang HBKN kita akan tambah intensitas pelaksanaannya seperti jelang dan saat Ramadan tahun ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, GPM merupakan operasi pasar murah yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keterjangkauan harga pangan, meningkatkan daya beli masyarakat, serta mengendalikan inflasi daerah.
Berbagai kebutuhan pokok yang biasanya tersedia dan dijual dalam kegiatan tersebut, seperti beras, minyak goreng, cabai, daging ayam, telur, bawang merah dan putih, daging ruminansia, dan terigu.
“Masyarakat bisa mendapatkan produk pangan pokok dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasar, yang pasti kita jamin kualitas produk yang dijual di sana. Untuk harga, pasti di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP),” ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.