Bank Indonesia Beberkan Jurus Kendalikan Inflasi di 2023
Bank Indonesia (BI) membeberkan jurus mengendalikan inflasi di 2023 agar sesuai target BI yang berada di kisaran 3 persen plus minus 1 persen.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) membeberkan jurus mengendalikan inflasi di 2023 agar sesuai target BI yang berada di kisaran 3 persen plus minus 1 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, yang pertama adalah menggelar berbagai pasar murah dan kedua dengan sinergi antardaerah.
"Pertama adalah pasar murah, setelah ini mari kita pasar murah. Kedua adalah kerja sama antardaerah," ujarnya dalam "Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Jawa 2023", Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Didukung Kebijakan Sinergis, Indonesia Diyakini Mampu Redam Gejolak Inflasi
Perry mengungkapkan, bentuk sinergi antardaerah tersebut, yakni dengan adanya subsidi ongkos kirim oleh pemerintah pusat.
"Tadi sudah kita tandatangani subsidi ongkos angkut, Pak wagub, Pak bupati ada sudah anggaran yang diberikan oleh pusat untuk subsidi ongkos angkut itu supaya juga bisa diberikan," kata Perry.
Adapun, penerapan subsidi itu dengan pengawasan langsung dari Kementerian Dalam Negeri melalui rapat koordinasi setiap pekan.
"Kita tahu ada tata kelolanya. Kemudian, kenapa Pak mendagri setiap Senin mengabsen tata kelolanya gimana. Nah, ini tolong itu bisa untuk subsidi ongkos angkut," ujar dia.
Selain itu, jurus lainnya adalah gerakan taman cabai, replikasi model bisnis, alat dan mesin pertanian (alsintan) serta sarana prasarana produksi pertanian (saprotan), digitalisasi data informasi, dan koordinasi komunikasi.
"Inilah yang kita lakukan pada hari ini untuk kita tadi supaya kita betul-betul adalah saling silih asih, silih asah, silih asuh. Kemudian, sinergi inovasi mengendalikan inflasi pangan hanya satu tujuan untuk mensejahterakan rakyat," pungkas Perry.