Kemenhub Siapkan Tiga Skema Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2023
Tiga skema tersebut akan diterapkan pada saat puncak arus mudik yang diprediksikan berlangsung pada 18 hingga 21 April 2023.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan tiga skema rekayasa lalu lintas, untuk mengatasi kepadatan arus kendaraan dalam periode mudik angkutan Lebaran 2023.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, tiga skema tersebut akan diterapkan pada saat puncak arus mudik yang diprediksikan berlangsung pada 18 hingga 21 April 2023 mendatang.
Kata dia, kesiapan itu sejalan dengan koordinasi dengan Kementerian PUPR, Korlantas Polri dan Pemerintah Daerah.
"Dengan adanya cuti yang maju ini prediksi kami ada 3 atau 4 hari tanggal Puncak, nah dengan kondisi itu lalu lintas itu akan diberlakukan mulai tanggal 18 khususnya di tol Cipularang, Cipali, dan jalan tol menuju Merak," kata Adita kepada Tribunnews, dikutip Sabtu (8/4/2023).
"Jadi ada tiga skema rekayasa yang sudah dipersiapkan dan itu akan diberlakukan di 18 sampai 21 April," sambungnya.
Adita menjelaskan, skema pertama yaitu pelaksanaan contra flow di ruas jalan tol Cipularang. Kata dia, berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan one way di jalan tol Cipularang tidak diberlakukan.
"Tapi sekarang Contra flow, jadi masih ada lajur yang digunakan untuk arus yang akan menuju ke Jakarta ke Sumatera," kata dia.
"Pelajaran tahun lalu Karena semua one way kan Iya akhirnya tidak ada lajur yang tersisa kan untuk yang mau ke arah Jakarta atau menyeberang ke Sumatera. sehingga harus tetap Arteri dan bahkan menimbulkan protes berhari-hari ya kita ingat waktu itu," lanjutnya.
Kemudian, skema kedua adalah penerapan Contra flow di jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sampai dengan KM 72. Sedangkan pelaksanaan one way dimulai KM 72 hingga 414.
Baca juga: Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran Terjadi pada 19 April 2023
"Jadi Cipularang KM 47 sampai 72 itu akan melakukan contra flow, sementara cipali dari 72 ke 414 sampai Semarang Itu kan diberlakukan one way itu sudah kami persiapkan ada contraflow ada one way," terangnya.
Selanjutnya, penerapan ganjil genap dan penerapan kebijakan rest area yang kerap menjadi titik kemacetan ketika mudik angkutan lebaran tiba.
Kata Adita, nantinya rest area di jalan Tol Cipularang dan Cipali tidak boleh lagi digunakan untuk parkir kendaraan besar. Terlebih, kendaraan besar ini dibatasi pergerakannya mulai 17 sampai 21 April 2023.
Baca juga: Kebijakan One Way di Tol Rugikan Pengusaha Bus, Harus Lewat Jalan Rusak di Jalur Arteri
"Tetapi karena dibatasi mereka akhirnya berhenti dan parkir berhari-hari itu di rest area, sehingga untuk parkirnya sangat didominasi oleh kendaraan besar. Tahun ini sudah tidak diperbolehkan lagi sehingga semua mobil diutamakan untuk mobil yang kendaraan mudik," paparnya.
Adita juga menyoroti rekayasa lajur di dalam rest area. Nantinya, pengendara tidak lagi masuk parkir tapi harus diputar, hal itu dilakukan agara aliran masuk lebih banyak ke dalam rest area.
"Lalu pembatasan jam kunjungan memang ini agak sulit ngawasin, tapi ini kita himbau tidak lebih dari 30 menit untuk di rest area," ucap Adita.
Baca juga: 123,8 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran 2023, Polri Siapkan Sistem Contra Flow Hingga Jalur Satu Arah
"Kita dirikan rest area emergency ada di beberapa kilometer yang nantinya akan menjadi tempat penampungan parkir bisa mandi, cuci atau ke kamar kecil ya juga disediakan dalam mushola kecil," sambungnya.
Terakhir, persiapan jalan arteri sebagai antisipasi arus lalu lintas yang tidak tertampung di rest area. Kata Adita, dalam hal ini Kemenhub berkolaborasi dengan Pemda dan Kepolisian daerah setempat.
"Tetapi di sana juga sangat mungkin akan di berlakukan rekayasa yang sama ada juga nanti bisa contraflow bisa buka tutup jalan. Jadi hal ini yang sudah kami persiapkan untuk mengantisipasi kondisi puncak pada saat mudik nanti," ungkapnya.