Sejarah Tupperware, Kini Terancam Bangkrut, Saham Anjlok 90 Persen Selama 1 Tahun
Sejarah Tupperware yang kini terancam bangkrut, imbas saham anjlok hingga 90 persen selama setahun. Pada Senin (10/4/2023), saham anjlok 50 persen.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah Tupperware, perusahaan yang terancam bangkrut setelah mengumumkan krisis finansialnya pada Senin (10/4/2023).
Sejarah Tupperware bermula pada 1942, saat Earl Tupper berhasil menemukan plastik yang tahan lama dan aman untuk menyimpan makanan, yang dijuluki Poly-T.
Pada 1946, ia mendirikan perusahaan Tupperware.
Tupperware menjadi topik menarik di majalah TIME karena dapat menahan hampir semua hal.
Awalnya, produk Tupperware tidak laku di toko, seperti diceritakan di laman Tupperware.
Beberapa sales yang menjual Stanley Home Products mulai melirik produk Tupperware dan memamerkan barang tersebut kepada ibu rumah tangga di Amerika di sebuah pesta 'Nyonya rumah' pada akhir 1940-an.
Seorang wanita yang mulai menjual Tupperware secara mandiri adalah Brownie Wise.
Brownie Wise adalah ibu rumah tangga dari Detroit, yang menjadi tuan rumah pesta.
Brownie Wise menawarkan Tupperware sebagai produk yang dapat menggantikan topi mandi untuk menutup makanan.
Pada 1950, Brownie Wise mendemonstrasikan Tupperware yang anti bocor, dengan tutup pengunci yang tidak bocor meski wadah dibalikkan.
Beberapa ibu rumah tangga kemudian membeli Tupperware yang dijual oleh Brownie Wise.
Tahun 1951, Brownie Wise mulai menjual Tupperware dengan mendatangi konsumen di Pesta Rumah, seperti dikutip dari How Stuff Works.
Mengingat langkanya pekerja wanita di tingkat korporat saat itu, Tupper menunjuk Brownie Wise sebagai general manager di divisi penjualan Tupperware.
Pada 1954, Brownie Wise mengubah Tupperware menjadi merek yang menarik bagi generasi wanita kelas menengah pascaperang.